Bikin Was-Was! 3 Hal Paling Ditunggu dari Pengumuman The Fed

Revo M, CNBC Indonesia
01 November 2023 15:55
Ilustrasi Jerome Powell (CNBC Indonesia/ Edward Ricardo)
Foto: ilustrasi Jerome Powell (Edward Ricardo/ CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar sedang menunggu keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) pada Kamis (2/11/2023) dini hari. Selain keputusan suku bunganya, pasar juga menunggu update kebijakan The Fed yang akan diambil The Fed ke depannya.

Pelaku pasar tampak berekspektasi The Fed akan menahan suku bunga pada Kamis dini hari waktu Indonesia setelah menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC). Perangkat FedWatch Tool menunjukkan 97,1% pelaku pasar memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga acuan. Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 98,4%.

Chairman The Fed Jerome Powell dalam pidatonya di acara Economic Outlook di Economic Club of New York (ECNY) Luncheon, New York, Kamis (19/10/2023) mengatakan inflasi dan ekonomi masih terlalu tinggi.

Chairman The Fed Jerome Powell mengisyaratkan jika The Fed akan menahan suku bunga acuan pada pertemuan mendatang meskipun tetap menekankan adanya potensi kenaikan di masa depan jika ekonomi dan inflasi AS masih panas.

Pernyataan Powell memang dinilai lebih dovish tetapi dia tetap menegaskan adanya potensi kenaikan suku bunga di masa depan jika inflasi AS belum juga bergerak ke arah target The Fed yakni 2%.

"Inflasi terlalu tinggi dan butuh beberapa bulan untuk membuat keyakinan bahawa inflasi melandai bergerak sesuai target kami. Kita tidak tahu kapan inflasi akan melandai dalam beberapa kuartal ke depan. Jalan untuk menuju ke sana (inflasi rendah) mungkin akan penuh riak dan butuh waktu. Namun, kami tetap berkomitmen untuk membawa inflasi ke 2%," tutur Powell, dalam pidatonya, dikutip dari situs The Fed.

Kendati kebijakan suku bunga mungkin sudah jelas tetapi banyak yang masih menjadi tanda tanya. Di antaranya adalah kebijakan suku bunga ke depan.

Berikut tiga hal penting yang dicermati pasar menjelang pengumuman The Fed Kamis dini hari waktu Indonesia:

1. Suku Bunga

Pada saat Federal Open Market Committee (FOMC) menaikkan suku bunga pada bulan Maret 2022, sudah jelas bahwa pemulihan stabilitas harga memerlukan penghapusan distorsi pasokan dan permintaan terkait pandemi, dan juga kebijakan moneter yang restriktif untuk meredam permintaan yang kuat dan memberi menyediakan waktu untuk mengejar ketinggalan. Kekuatan-kekuatan ini sekarang bekerja sama untuk menurunkan inflasi

Setelah mencapai puncaknya pada 7,1% pada bulan Juni 2022, inflasi PCE (pengeluaran konsumsi pribadi) selama 12 bulan dan pada periode September 2023 berada di posisi 3,4%.

Inflasi PCE inti, yang tidak menyertakan komponen makanan dan energi yang mudah berubah, memberikan indikator yang lebih baik mengenai arah inflasi. Inflasi PCE inti 12 bulan mencapai puncaknya sebesar 5,6% pada bulan Februari 2022 dan telah turun menjadi sebesar 3,7% pada September 2023.

Kendati angka inflasi lebih rendah dari tahun lalu, namun inflasi masih terlalu tinggi. The Fed belum dapat mengetahui berapa lama angka penurunan ini akan bertahan atau di mana inflasi akan berhenti pada kuartal-kuartal mendatang. Hingga kini, Powell dan rekan-rekan bersatu dalam komitmen untuk menurunkan inflasi secara berkelanjutan hingga 2%.

"Saya perkirakan akan ada satu lagi kenaikan. The Fed selalu mengatakan jika kebijakan suku bunga akan selalu berkembang tergantung data. Mereka tidak pernah mengatakan jika siklus kenaikan suku bunga sudah berakhir," tutur mantan anggota The Fed,Roger Ferguson, dikutip dari CNBC International.

2. Pernyataan The Fed
Pernyataan pejabat The Fed juga akan menjadi perhatian besar pasar mengingat kerapnya The Fed memberikan sinyal kebijakan melalui pernyataan mereka. Salah satu pernyataan The Fed pada rapat FOMC Juli adalah kata-kata "tambahan" kenaikan suku bunga jika "diperlukan".

Jika The Fed menghilangkan kata-kata "tambahan" pada Juli lalu mungkin pasar sudah sangat yakini jika siklus kenaikan suku bunga sudah berakhir. Pelaku pasar pun menunggu apakah The Fed akan menyinggung lagi kata-kata "tambahan". Kata lain yang ditunggu pasar adalah 'highly' atau 'sangat'.

Sebagai informasi, Pada Juli lalu, The Fed menekankan kata 'sangat' pada perkembangan inflasi. Artinya, inflasi masih menjadi perhatian besar The Fed.

"Jika The Fed menghilangkan kata 'highly', ini bisa mengindikasikan jika The Fed sudah tidak terlalu mengkhawatirkan inflasi. Perubahan kata-kata ini jelas tidak bisa diabaikan," tuur Ellen Zentner, Kepala Ekonom Morgan Stanley.

3. Konferensi Pers

Selain menyampaikan hasil FOMC, Powell akan melakukan tanya jawab dengan wartawan selama 45 menit.Dalam beberapa kesempatan, Powell kerap menyampaikan pernyataan yang tidak tercantum di dalam dokumen saat menggelar konferensi pers.

Pernyataan yang tidak bisa ditebak inilah yang ditunggu pelaku pasar dan biasanya menggerakkan pasar sebab informasi tambahan yang diberikan Powell dapat menjadi pertimbangan lain bagi pelaku pasar untuk mengambil keputusan dan memproyeksi kebijakan The Fed ke depannya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation