Kabar Komoditas

Harga Minyak - Emas Naik Gila-Gilaan! CPO Jeblok Sendiri

mae, CNBC Indonesia
10 October 2023 10:20
Minyak Bumi
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas komoditas terbang sebagai imbas dari meletusnya perang Israel vs Hamas sejak akhir pekan lalu. Harga minyak mentah, batu bara, hingga emas bahkan terbang lebih dari 1%. Sayangnya, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) malah jeblok.

Harga minyak, batu bara, dan emas terbang menyusul meningkatnya ketidakpastian global setelah perang Israel vs Hamas meletus.

Posisi Israel dan Hamas di Palestina yang berada di Timur Tengah menjadi kekhawatiran sendiri. Pasalnya, kawasan tersebut adalah pusat dari pasokan minyak bumi.
Jika perang terus berlanjut maka ada kekhawatiran produksi dan distribusi bakal terganggu.

Hasil yang paling serius bagi minyak mentah adalah konflik ini akan meningkat menjadi perang proksi yang lebih dahsyat dan dapat mempengaruhi pasokan minyak mentah.  Pelabuhan Ashkelon di Israel dan terminal minyaknya telah ditutup setelah konflik tersebut, menurut beberapa sumber.

Harga minyak pun terbang dan batu bara sebagai sumber energi alternatif ikut melesat. Harga emas ikut terbang mengingat emas adalah aset aman yang dicari di tengah ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi.

Pada perdagangan kemarin, Senin (9/10/2023), minyak WTI ditutup melesat 4,34% ke posisi US$86,38 per barel, begitu juga dengan harga minyak brent ditutup melejit 4,22% ke posisi US$88,15 per barel.

Harga minyak mulai melandai pada hari ini, Selasa (10/10/2023). Harga minyak brent melandai 0,06% sementara WTI menyusut 0,08%.

Harga emas di pasar spot pada perdagangan Senin (9/10/2023), ditutup di posisi US$ 1.860,88 per troy ons. Harganya terbang 1,56%. Harga tersebut juga menjadi tertinggi sejak 29 September 2023 atau enam hari perdagangan terakhir.

Penguatan kemarin juga memperpanjang harga emas yang pada akhir pekan lalu terbang 0,67%. Dengan demikian, harga emas sudah terbang 2,25% dalam dua hari terakhir.

Harga batu bara juga menguat. Merujuk pada Refinitiv,harga batu bara ICE Newcastle kontrak November ditutup di posisi US$ 145,85 per ton atau naik 3% pada perdagangan Senin (9/10/2023). Harga tersebut adalah yang tertinggi dalam empat hari terakhir.

Kenaikan ini merupakan imbas perang Israel Hamas yang mengganggu pasokan energi, ancaman mogok serikat kerja Australia dan India, peningkatan permintaan India menjelang festival, permerintah Jerman yang telah mengizinkan penggunaan pembangkit listrik batu bara dan melonjaknya permintaan China pasca libur panjang.

Namun, harga CPO terkoreksi 1,58% pada hari ini setelah sempat menguat tipis 0,14% kemarin.

Harga CPO terkoreksi karena pelemahan harga minyak nabati di Tiongkok, yang menyesuaikan dengan penurunan pasar minyak nabati saat hari libur Tiongkok pekan lalu serta melambatnya permintaan impor dari pembeli utama India dan kemungkinan kenaikan stok minyak sawit Malaysia.

Stok minyak sawit Malaysia pada akhir September kemungkinan besar naik ke level tertinggi sejak Oktober 2022 meskipun terjadi peningkatan ekspor di tengah peningkatan produksi, menurut survei Reuters.

Impor minyak sawit India pada bulan September turun 26% dari bulan lalu setelah persediaan melonjak ke tingkat rekor.

Selengkapnya mengenai perkembangan harga komoditas bisa dibaca pada artikel di bawah ini:

Baca

Berikut pergerakan harga komoditas:

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae/mae)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation