Breaking! Dipicu Perang Israel-Hamas, Harga Emas Meroket 1,5%

mae, CNBC Indonesia
10 October 2023 07:10
Emas. (Dok. Pixabay)
Foto: Emas. (Dok. Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga emas kembali terbang menyusul memanasnya perang Israel vs Hamas. Harga emas di pasar spot pada perdagangan Senin (9/10/2023), ditutup di posisi US$ 1.860,88 per troy ons. Harganya terbang 1,56%.

Harga tersebut juga menjadi tertinggi sejak 29 September 2023 atau enam hari perdagangan terakhir.

Penguatan kemarin juga memperpanjang harga emas yang pada akhir pekan lalu terbang 0,67%. Dengan demikian, harga emas sudah terbang 2,25% dalam dua hari terakhir.

Kenaikan harga emas kemarin juga menjadi yang tertinggi sejak 2 Mei 2023 di mana harga emas melonjak 1,72%. Emas masih menguat pada hari ini. Pada perdagangan Selasa (10/10/2023) pukul 06:35 WIB, harga emas menguat tipis 0,006%.

Harga emas terbang sebagai imbas dari meletusnya perang Israel vs Hamas pada Sabtu (7/10/2023). Sejumlah analis mengingatkan harga emas memang melonjak karena perang. Namun, lonjakan tersebut bisa hanya bersifat sementara.

"Pertanyaannya adalah seberapa status emas sebagai aset safe-haven akan membuat harga emas naik," tutur Julius Baer, analis dari Norbert Rücker, dikutip dari Reuters.

Dia menambahkan kekhawatiran pasar hanya bersifat sementara sehingga harga emas bisa turun dengan cepat begitu kekhawatiran mereda.

"Dari kacamata komoditas, ketegangan geopolitik akan menjadi faktor pengganggu atau disrupsi sementara harga emas. Faktor itu tidak akan bertahan lama dan tidak berpengaruh banyak ke fundamental," imbuhnya.

Senada, Giovanni Staunovo, analis dari UBS juga mengingatkan jika pergerakan emas masih akan sangat ditentukan oeh kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

"Ekspektasi kenaikan suku bunga akan tetap membebani harga emas ke depan. Harga emas bisa terus naik jika The fed mulai mengisyaratkan pelanggaran kebijakan untuk tahun depan," tutur, dikutip dari Reuters.

Data menunjukkan harga emas memang akan selalu melambung setiap kali terjadi perang atau ketegangan politik. Pada tahun lalu, harga emas melambung hingga ke level US$ 2.000 setelah perang Rusia-Ukraina meledak.

Pelaku pasar menunggu data inflasi AS serta risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang sama-sama akan diumumkan pada Rabu (11/10/2023). Jika inflasi menguat maka bukan tidak mungkin The Fed masih akan galak.

Seperti diketahui, dunia dikejutkan oleh perang yang meletus antara Palestina dan Hamas pekan lalu. Eskalasi konflik antara Kelompok Militan Islam Palestina yakni Hamas dengan Israel kian meningkat di Jalur Gaza. Serangan balasan dari kedua kubu itu terus berjalan sampai pada Minggu (8/10/2023) pasca pertama kali Hamas melakukan serangannya kepada Israel, Sabtu (7/10/2023).

Dalam perkembangan terbaru, Israel telah mengumumkan "pengepungan total" terhadap Gaza, memutus pasokan air, makanan dan listrik, ketika militan Hamas mengancam akan mulai membunuh sandera sipil jika pengeboman terhadap wilayah tersebut terus berlanjut tanpa peringatan sebelumnya.

Militan Palestina menculik lebih dari 100 orang dalam seranganmulti-frontyang mengejutkan dan menewaskan lebih dari 700 orang, menjadikan Sabtu (7/10/2023) sebagai hari paling mematikan dalam sejarah Israel. Media Israel mengatakan pada Senin (9/10/2023) bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 900 orang.

Menanggapi serangan tersebut, Israel telah melancarkan serangan dari udara dan laut, yang menurut petugas medis telah menewaskan 687 warga Palestina di Gaza, sebuah wilayah yang menjadi rumah bagi 2,3 juta orang yang tidak memiliki tempat untuk melarikan diri.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mae/mae)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation