
Harga Batu Bara Melonjak Setelah Dibantu Warga India

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara melanjutkan penguatan, dan bertahan di atas level psikologis US$160 per ton. Sentimen penguatan datang akibat permintaan listrik India yang mencatatkan rekor.
Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Oktober ditutup di posisi US$ 163 per ton atau naik 1,4% pada perdagangan Selasa (26/9/2023). Harga batu bara telah menguat dua hari beruntun, setelah yang melemah pada tiga hari beruntun perdagangan sebelumnya.
Sepanjang September, harga batu bara hanya menguat 2,48%. Nilai ini sangat kecil, terutama jika dibandingkan Agustus yang mampu melesat 12,49% dan tertinggi sepanjang tahun.
Penguatan harga si pasir hitam terjadi seiring dengan China sebagai konsumen batu bara terbesar dunia segera akan menghadapi hari libur panjang yang akan mendorong permintaan.
Melansir S&P Commodity Insight, Libur panjang selama delapan hari yang dimulai pada tanggal 29 September akan menjadi musim puncak konsumsi bahan energi transportasi di Tiongkok seiring dengan meningkatnya aktivitas perjalanan.
Beralih ke India, permintaan batu bara untuk mengalami lonjakan untuk memenuhi rekor kebutuhan listrik. Sistem transmisi listrik India memecahkan rekor pembangkitan dan konsumsi listrik dibanding Agustus, menurut data bulanan terbaru dari Grid Controller of India.
Meskipun demikian, stabilitas jaringan membaik karena lonjakan output dari pembangkit listrik tenaga batu bara menutupi kekurangan pembangkit listrik tenaga air yang terkena dampak musim hujan yang tidak menentu.
Total konsumsi listrik pada bulan tersebut meningkat hingga mencapai rekor 152 miliar kilowatt-jam (kWh), melampaui rekor sebelumnya sebesar 140 miliar kWh pada bulan Juni, dan naik dari hanya 130 miliar kWh pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
Beralih ke gas sebagai sumber energi Eropa dan substitusi batu bara, harga gas terkoreksi setelah sentimen perpanjangan pemadaman di Norwegia. Perubahan lebih lanjut pada jadwal pemadaman listrik di Norwegia diperkirakan akan terjadi.
Sentimen tersebut akan menahan permintaan gas dan harga terkoreksi. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR), ambles 11,69% ke 40,32 euro per MWh.
(mza/mza)