Newsletter

Suhu Politik RI Mulai Memanas, IHSG & Rupiah Ikut Bergejolak?

mae, CNBC Indonesia
04 September 2023 06:00
Saat Presiden Joko Widodo berjalan kaki bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menuju Istana Negara untuk menghadiri pelantikan menteri dan wakil menteri
Foto: Saat Presiden Joko Widodo berjalan kaki bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menuju Istana Negara untuk menghadiri pelantikan menteri dan wakil menteri. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
  •  Pasar keuangan Indonesia mencatat kinerja cemerlang pada pekan lalu
  • Wall Street mengakhiri perdagangan di zona hijau pada akhir pekan lalu di tengah optimisme pasar mengenai kebijakan The Fed
  • Data cadangan devisa, KTT ASEAN, serta suhu politik yang memanas akan membayangi kinerja keuangan RI sepekan ke depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia mencatatkan kinerja cemerlang pekan lalu sejalan melemahnya tekanan global.

Pasar keuangan Indonesia diharapkan bisa melanjutkan kinerja positifnya pada hari ini, di tengah sepinya sentimen kuat. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 dan 4 artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu terpantau melesat hingga 1,1%. Penguatan ini memperpanjang tren positif menjadi dua pekan beruntun.

Pada perdagangan Jumat (1/9/2023), IHSG juga ditutup menguat 0,35% ke posisi 6.977,654.

Sepanjang pekan lalu, IHSG konsisten bergerak di level psikologis 6.900. Bahkan, IHSG sempat menyentuh level psikologis 7.000 pada perdagangan sesi I Rabu pekan lalu.

IHSG hanya mencatatkan koreksi sekali saja, yakni pada perdagangan Kamis karena adanya aksi profit taking investor.

Nilai transaksi IHSG mencapai Rp 46,1 triliun dengan volume 100,3 miliar saham pada pekan lalu. Sayangnya, investor asing tercatat masih melakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 2,1 triliun di seluruh pasar sepanjang pekan lalu.

IHSG yang cukup menggembirakan pada pekan lalu ditopang oleh sikap optimisme pasar akan prospek berakhirnya era suku bunga tinggi. Selain itu, data tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) yang mulai mendingin juga menjadi penopang bursa saham global.

Saat ini ekonomi AS mengalami kelesuan dalam beberapa hal. Terbaru, data payrolls ADP menunjukkan pengusaha swasta menambah 177.000 pekerjaan pada Agustus. Jumlah tersebut jauh di bawah angka revisi pada Juli yaitu 371.000. Itu juga meleset dari perkiraan Dow Jones sebesar 200.000.

Di lain sisi, proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II-2023 direvisi menjadi 2,1% (yoy) dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,4%.

Sedangkan jumlah lapangan pekerjaan baru JOLTS turun 338.000 menjadi 8,83 juta pada Juli 2023. Jumlah tersebut adalah yang terendah sejak Maret 2021 dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 9,47 juta.

Tingkat pengangguran AS juga melesat ke 3,8% pada Agustus, dari 3,5% pada Juli.

Namun hal berbeda dari laporan inflasi Personal Consumer Expenditure (PCE) yang mengalami kenaikan menjadi 3,3% (yoy) pada Juli 2023, dari 3% pada Juni.

Kenaikan PCE ini tentu saja membuat pelaku pasar khawatir. Dengan PCE yang naik maka ada kemungkinan laju inflasi AS masih kencang ke depan. Alhasil, masih ada kekhawatiran bahwa The Fed sulit melunak.

Dari dalam negeri, faktor positif kinerja IHSG adalah inflasi Indonesia yang melandai.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan pada Agustus 2023 mencapai 3,27%. Inflasi ini lebih tinggi dibandingkan inflasi Juli 2023 sebesar 3,08%.
Namun, secara bulanan (month to month/mtm), Indeks Harga Konsumen (IHK) turun atau deflasi sebesar 0,02% pada Agustus.

IHSG tidak menguat sendirian karena hampir semua bursa Asia juga ditutup di zona hijau.

Kabar positif juga dilaporkan rupiah. Mata uang Garuda memang ditutup melemah 0,07% ke posisi Rp 15.235 pada Jumat pekan lalu. Namun, secara keseluruhan, rupiah menguat 0,36% pada pekan lalu. 

Penguatan tersebut mengakhiri kinerja negatif rupiah yang sudah berlangsung selama enam pekan beruntun. Sepanjang pekan lalu, rupiah hanya  melemah sekali yakni pada Jumat dan selebihnya melaju kencang.


Dari pasar Surat Berharga Negara (SBN), imbal hasil atau yield SBN menurun cukup tajam yakni menjadi 4,17% pada Jumat (1/9/2023).
Posisi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan pada Jumat pekan sebelumnya (25/8/2023) yang tercatat 4,24%.

Imbal hasil berbanding terbalik dengan harga. Imbal hasil yang menurun menandakan harga SBN yang tengah naik karena diburu investor.

Drai Amerika Serikat, ketiga indeks utama bursa Wall Street ditutup beragam pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (1/9/2023).

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,33% ke posisi 34.837,71 sementara indeks S&P 500 menanjak 0,18% ke posisi 4.515,77. Sebaliknya, indeks Nasdaq melemah 0,02% ke posisi 14.031,81.

Secara keseluruhan dalam sepekan, indeks S&P 500 melonjak 2,50%, indeks Dow Jones melesat 1,43% dan Nasdaq terbang 3,25%.



Mayoritas indeks pada Jumat pekan lalu menguat setelah data tenaga kerja AS jauh lebih buruk.

Seperti diketahui, pada Jumat kemarin, AS merilis sejumlah data penting mulai dari pengangguran pada Agustus serta non-farm payrolls Agustus 2023.

Pengangguran AS secara mengejutkan melesat menjadi 3,8% pada Agustus. Angka ini jauh di atas ekspektasi pasar yakni 3,5% ataupun pada Juli yang tercatat 3,5%.

Namun, penciptaan lapangan kerja non-farm payrolls naik menjadi 187.000 pada Agustus. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan 157.000 pada Juli ataupun ekspektasi pasar (170.000).

Lonjakan angka pengangguran tersebut menimbulkan optimism pelaku pasar jika bank sentral AS The Federal Reserve akan segera melunak.

The Fed akan menggelar pertemuan pada 19-20 September ini. Perangkat CME Fedwatch menunjukkan 94% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan September. Sebanyak 6% memperkirakan The Fed masih akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp). 

"Data tenaga kerja menunjukkan jika The Fed akan lebih dovish menjelang musim gugur. Jika siklus kenaikan suku bunga berakhir lebih cepat maka itu akan membuat bursa saham rally lebih cepat," tutur Keith Buchanan, portofolio manager GLOBALT Investments, dikutip dari CNBC International.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Tesla menjadi saham yang paling banyak diperdagangkan dengan perpindahan saham mencapai US$ 32,6 miliar.
Wall Street akan tutup pada hari ini, Senin (4/9/2023) karena peringatan Hari Buruh.

Pelaku pasar perlu mencermati sejumlah sentimen yang akan membayangi pergerakan IHSG, rupiah, dan SBN sepekan ini, termasuk hari ini.

Pada pekan ini, tidak ada data ekonomi yang sangat kuat ataupun ditunggu pelaku pasar global domestik. Namun, ada event besar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan menyedot perhatian warga Indonesia. Namun, pasar kemungkinan akan mencermati dampak dari kenaikan pengangguran AS serta dampaknya kepada kebijakan The Fed.

Seperti diketahui, pengangguran AS secara mengejutkan melesat menjadi 3,8% pada Agustus. Angka ini jauh di atas ekspektasi pasar yakni 3,5% ataupun pada Juli yang tercatat 3,5%. Kenaikan pengangguran AS ini diharapkan bisa membuat The Fed melunak.

Pelaku pasar juga perlu mencermati perkembangan politik yang memanas pekan lalu. Kondisi perpolitikan memanas pekan lalu setelah secara mengejutkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merapat ke kubu Anies Baswedan.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau dikenal Cak Imin Bhkan langsung digandeng sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) buat Anies.

Padahal, PKB sebelumnya adalah pendukung koalisi Indonesia Maju dengan kubu calon presiden (capres) Prabowo Subianto. Dalam beberapa survei, Cak Imin jugalebih kerap disandingkan dengan Prabowo.

Merapatnya PKB ke Anies dan Cak Imin membuat peta koalisi berubah.
Kubu Prabowo kehilangan dukungan PKB. Prabowo Subianto akan maju sebagai capres dengan dukungan Partau Gerinda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, dan Partai Gelora.

Kubu Anies-Baswedan kehilangan dukungan Partai Demokrat yang kecewa karena Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gagal dipinang sebagai cawapres Anies.
Sejauh ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih mendukung pencalonan Anies meskipun akan keputusan akhir akan devoting melalui rapat Majelis Syura.
Anies akan didukung juga oleh Partai Nasional Demokrat.

Kubu Ganjar masih didukung partai Persatuan Pembangunan (PPP), PDI-Perjuangan, Peindo, dan Hanura,

Selain peta koalisi yang berubah, pencalonan Cak Imin-Anies membuat politik panas karena politikus mulai saling sindir. Prabowo menyebut jika akhir-akhir ini ada banyak aroma pengkhianatan.
Pendiri Partai Demokrat mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menyindir soal perselingkuhan dan pengkhianatan dengan menyebut ada musang dibalik domba.

Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) David Sutyanto mengingatkan kondisi politik akan memanas ke depan seiring dengan makin dekatnya pemilu.
"Memang sudah mulai panas karena tahun politik ya memang harusnya tahun ini karena Februari (2024) sudah ada nyoblos. Penjajakan koalisi sudah lama tetapi dalam hitungan hari bisa berubah, bisa pindah. Mungkin akan bakal unexpected lain," tutur David, kepada CNBC Indonesia.

David menjelaskan pencalonan Cak Imin-Anies menunjukkan peta politik bisa berubah dengan cepat. Penjajakan lama antar partai politik (parpol) belum tentu akan berakhir sama.

Namun, perubahan peta politik akan dianggap pasar hal biasa dan wajar selama itu masuk akal dan tidak menimbulkan gejolak serta gesekan antar partai.

"Di pasar berlaku my word is my bond. Ucapan saya adalah jaminan saya. Jadi kalo misalnya dari awalnya bisa berubah dalam waktu cepat dan tidak melalui langkah sesuai dengan etika. Tentunya pelaku pasar tidak akan suka dengan hal itu," imbuhnya.

Secara umum, gejolak politik saat ini belum banyak berpengaruh ke pasar. Pasalnya, market juga belum melihat visi dan misi masing-masing capres yang maju pada pemilu 2024.

"Dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap bursa. Akan tetapi pencalonan yang mendadak tersebut memberikan kesan bahwa pasangan tersebut disatukan bukan karena persamaan visi dan misi," tuturnya.

 Data ekonomi pekan ini

Pada Selasa pekan ini, Korea Selatan akan mengumumkan data inflasi Agustus serta data final pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023.  Inflasi Korea Selatan sudah turun auh menjadi 2,3% (yoy) pada Juli 2023 dari 5,7% (yoy) pada Oktober 2022.
Dengan inflasi yang melandai, bank Korea Selatan diproyeksi akan menjadi salah satu negara yang segera memangkas suku bunga.

China dan Jepang juga akan mengumumkan PMI Manufktur dan jasa untuk Agustus pada Selasa pekan ini.
Caixin akan mengumumkan data Composite PMI
yang mencakup aktivitas manufaktur dan jasa untuk Agustus sementara Jepang akan merilis data Jibun Bank Composite untuk Agustus.


Data manufaktur China dan Jepang akan menjadi perhatian besar mengingat kedua negara masuk tiga besar tujuan ekspor Indonesia.
Caixin Manufakturng PMI yang dirilis pada pekan lalu menunjukkan aktivitas manufaktur China sudah naik ke fase ekspansif yakni 51 pada Agustus, tertinggi dalam lima bulan.

Pada Rabu, AS akan mengumumkan data perdagangan untuk Juli. AS adalah tujuan ekspor terbesar kedua Indonesia setelah China sehingga data ekspor AS akan sangat berdampak pada laju ekspor ke depan.

Pada Kamis pekan ini, China juga akan mengumumkan data perdagangan untuk Agustus 2023. Ekspor China sudah terkontraksi selama tiga bulan beruntun sementara impor terkoreksi selama lima bulan beruntun.

China adalah tujuan ekspor terbesar bagi Indonesia dengan kontribusi sekitar 30% sehingga perkembangan di Tiongkok akan sangat mempengaruhi Indonesia.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia akan mengumumkan data cadangan devisa per akhir Agustus 2023 pada Kamis pekan ini.

KTT ASEAN

Indonesia memegang Keketuaan ASEAN pada tahun ini dan akan menggelar KTT ASEAN pada 5-7 September 2023. Keketuaan Indonesia sangat penting karena 2023 adalah tahun penuh di mana dunia sudah bergerak kembali di era normal setelah pandemi Covid-19 mereda.

Keketuaan Indonesia juga berbarengan dengan melemahnya perekonomian Amerika Serikat, Eropa, dan China yang semua menjadi motor ekonomi dunia.
ASEAN diharapkan bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Asia dan dunia.

Indonesia didapuk memegang Keketuaan ASEAN untuk kali kelima, yang akan mengusung tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth". Melalui tema ini, Indonesia ingin membawa ASEAN menjadi kawasan yang memiliki peran penting, bagi negara kawasan dan dunia. 

ASEAN diharapkan, bisa berperan sentral sebagai motor perdamaian maupun kesejahteraan kawasan. Selain itu, Indonesia juga ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.

Kegiatan KTT ASEAN bakal diadakan dua pertemuan, yakni 43rd ASEAN Summit (Plenary Session) dan 43rd ASEAN Summit (Retreat Session). Kemudian dilanjutkan enam pertemuan pada 6 September, antara KTT ke-26 ASEAN-Cina, KTT ke-26 ASEAN-Jepang, KTT ke-24 ASEAN-Republik Korea Selatan, dan KTT ke-11 ASEAN-Amerika Serikat.

Lalu pada 7 September, empat pertemuan penutup bakal digelar, yakni 20th ASEAN-India Summit, 3rd ASEAN-Australia Summit, 13th ASEAN-UN Summit, dan 18th East Asia Summit.

Lebih jauh, sejumlah pertemuan bilateral juga bakal dilakukan di sela-sela pertemuan puncak.

Di luar rangkaian kegiatan tersebut, ASEAN Business & Investment Summit 2023 juga akan dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 6 September

Pertemuan KTT ke-43 ASEAN turut membahas beberapa tema penting. Baik itu soal Code of Conduct terkait Laut Cina Selatan, South East Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ), ASEAN Maritime Outlook, ASEAN Outlook in Indo Pacific (AOIP), dan isu terkait Myanmar.

Selain itu, diharapkan pertemuan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta ini juga bisa menghasilkan beberapa kesepakatan penting. Seperti, kesepakatan terkait penguatan infrastruktur ASEAN, food security, blue economy dan green economy, serta digital economy dan payment ecosystem.

Agenda Ekonomi
* ASEAN Foreign Ministers' Meeting (08:30 WIB)
* Pertemuan ke 27 ASEAN Political Security Economy Council Meeting (10:30 WIB)

* Presiden bank sentral Uni Eropa (ECB) Christian Lagarde akan berbicara di acara the European Economics & Financial Centre

Agenda Perusahaan
* Tanggal DPS Dividen Tunai Interim Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
* Tanggal cum Dividen Tunai Sumi Indo Kabel Tbk (IBI)
* Tanggal cum Dividen Tunai Interim PT Sumber Global Energy Tbk (SGER)

Berikut data ekonomi terbaru:


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

 

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular