China Lewat! Manufaktur ASEAN Ekspansif

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
03 September 2023 18:00
This photograph taken on September 21, 2021 shows a general view of workers wearing face masks while working at the Maxport factory, which makes activewear for various textile clothing brands, in Hanoi. (Photo by Nhac NGUYEN / AFP)
Foto: AFP/NHAC NGUYEN

Jakarta, CNBC Indonesia -  Negara-negara di ASEAN saat ini memiliki sumber pendapatan dari hasil manufaktur dan tidak hanya bergantung pada hasil alam. Hal ini menjadi positif bagi ASEAN di mana bisa membuat industri hulu ke hilir yang besar karena integrasi negara-negara penghasil alam dan manufaktur.

Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Myanmar adalah negara yang memiliki ekspor manufaktur besar dibandingkan dengan hasil alam. Saat ini ASEAN adalah manufaktur dengan kondisi terbaik di dunia. Bahkan lebih baik dibandingkan negara dengan ekonomi terbesar di dunia seperti Amerika Serikat dan China.

PMI Manufaktur ASEANFoto: S&P Global
PMI Manufaktur ASEAN

 

Berdasarkan S&P Global PMI Manufaktur ASEAN berada di 50,8 pada Juli 2023 yang berarti ekspansif. ASEAN tercatat berada di zona ekspansif selama 22 bulan berturut-turut yang berarti sudah pulih dari pandemi Covid-19. Jika dibandingkan dengan AS dan China, kondisi manufaktur ASEAN jauh lebih baik. PMI Manufaktur AS yakni 47 dan China berada di 49 yang artinya berada di zona kontraksi.

PMI Manufaktur China NBSFoto: tradingeconomics
PMI Manufaktur China NBS

Sebagai informasi, angka 50 adalah batas dari zona ekspansif dan zona kontraksi. Jika Manufaktur berada di zona kontraksi berarti memiliki kondisi lesu. Hal ini bisa diakibatkan karena berbagai faktor seperti daya beli yang lesu, kondisi modal yang layu, atau pabrik yang mengalami keterpurukan.

Sedangkan kondisi ekspansif bisa berarti kondisi manufaktur bergairah karena daya beli yang kuat atau kondisi modal yang solid. Pertumbuhan manufaktur ASEAN ditopang oleh beberapa hal yakni permintaan pabrik baru, yang berarti daya beli masih solid. Permintaan berasal dari pembelian domestik maupun ekspor baru.

Namun, mulai ada penurunan permintaan ekspor baru internasional dalam empat bulan, menunjukkan bahwa pasar domestik merupakan kunci dalam mempertahankan pertumbuhan manufaktur di seluruh wilayah. Selain itu, kepemilikan barang jadi berkurang selama tiga bulan berturut-turut, karena barang kerap dikeluarkan untuk pengiriman. Terlebih lagi, laju pengurangannya merupakan yang tercepat sejak bulan Oktober 2021.

Ekspor ASEANFoto: Berbagai sumber dan diolah
Ekspor ASEAN

(ras/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation