CNBC Indonesia Research

Beras Picu Inflasi RI, Taylor Swift-Barbie Biang Kerok di AS

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
01 September 2023 16:10
2019 MTV Video Music Awards - Show - Prudential Center, Newark, New Jersey, U.S., August 26, 2019 - Taylor Swift. REUTERS/Lucas Jackson
Foto: Taylor Swift. REUTERS/Lucas Jackson
  • Konser musik dapat menaikkan PCE bagi perekonomian suatu negara. Termasuk Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.
  • Morgan Stanley menemukan dampak penting terhadap belanja konsumen dan perekonomian yang lebih luas dari tur Taylor Swift dan Beyonce, serta film blockbuster musim panas "Barbie" dan "Oppenheimer."
  • Sementara, di Indonesia beras jadi momok mengerikan yang ditakutkan Jokowi.

Jakarta, CNBC IndonesiaMomok inflasi ini masih saja menghantui banyak negara! Setahun berlalu setelah perang Rusia-Ukraina meletus, dunia masih saja berkutat dengan yang namanya inflasi yang tiada ujungnya, efeknya apa? Bank sental negara-negara di dunia juga berlomba menaikkan suku bunga yang mengganggu ekonomi suatu negara. Termasuk Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.

Penyebab inflasi suatu negara emang beda-beda. Tapi pemimpin negara tersebut sama-sama pusing dan pada akhirnya harus menerima kenyataan bahwa suku bunga tinggi adalah 'obatnya'.

Jokowi Dibuat Pusing Beras

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi harga beras melesat sangat tinggi pada Agustus 2023, bahkan tingkatnya melampaui level inflasi yang tercatat sudah tinggi pada Oktober 2015.

Pada Agustus 2023, inflasi atau kenaikan indeks untuk harga beras telah mencapai 13,76%, sedangkan data terakhir inflasi tertinggi untuk beras yang terjadi pada Juni 2012 sebesar 16,22%.

BPS juga telah mencatat rata-rata harga beras di tingkat penggilingan sudah naik pada Agustus 2023. Nilainya di penggilingan sudah tembus Rp 11.519 per kg atau naik 2,56% dari Juli 2023 sebesar Rp 11.228 dan dibanding Agustus 2022 yang Rp 9.577 sudah naik 20,27%.

Sementara itu, di tingkat grosir pada Agustus 2023 sudah mencapai harga Rp 12.266 per kg atau naik 1,02% dari Juli 2023 sebesar Rp 12.142, dan dibanding Agustus 2022 yang Rp 10.551 naiknya sebesar 16,24%.

Di tingkat eceran pada Agustus 2023 sudah mencapai harga Rp 12.99 per kg atau naik 1,45% dari Juli 2023 sebesar Rp 12.863, dan dibanding Agustus 2022 yang harganya di level Rp 11.555 naiknya sebesar 13,78%.

Harga gabah pun juga telah tercatat naik. Untuk gabah kering panen mencapai Rp 5.833 atau naik 3,62% dibanding Juli 2023 dan naik 19,89% dibanding Agustus 2022. Gabah kering giling mencapai Rp 6.760 per kg atau naik 5,82% dibanding Juli 2023 dan baik 23,03% dibanding Agustus 2022.

Untuk harga beras sudah terdeteksi sejak di tingkat produsen karena ada kenaikan harga gabah kering panen maupun gabah kering giling karena ada persaingan penawaran harga oleh pembeli gabah itu sendiri baik kepada petani maupun penggilingan.

Berdasarkan rentetan data sepanjang tahun ini, inflasi harga beras memang sudah terjadi sejak awal tahun. Dari data BPS, inflasi beras pada Januari mencapai 7,70%, lalu meningkat pada Februari sebesar 10,41%, Maret 11,43%, April 12,44%, Mei 12,64%, Juni 12,85%, Juli 12,77%, dan pada Agustus 2023 tembus mencapai 13,76%.

Fenomena El Nino yang memicu kekeringan ekstrem, ujarnya, turut berdampak pada neraca tahun 2023 untuk beras dan pangan lain di Indonesia. Di sisi lain, upaya memacu produktivitas gabah di tengah tekanan perubahan iklim global menjadi lebih rumit dan penuh tantangan.

Dalam hitungan inflasi kelompok pangan, beras memiliki bobot terbesar yakni 3,33%. Setiap kenaikan beras sekecl apapun akan membuat inflasi umum melesat.

Dalam beberapa kesempatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pentingya menjaga harga beras di tengah banyaknya negara yang membatasi ekspor beras, seperti India. Presiden Jokowi mengakui saat ini harga beras di Indonesia sedang bermasalah karena trennya naik terus. Penyebabnya antara lain kemarau ekstrem akibat El Nino yang melanda wilayah Indonesia.

"Saya senang bahwa harga-harga di pasar minggu ini di Pekalongan, dicek lagi di Palu, semuanya pada posisi menurun hanya satu yang masih masalah di urusan beras, karena ada super El Nino," kata Jokowi dalam acara Rakornas Pengendalian Inflasi Daerah, di Istana Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Ia mengatakan kondisi ini juga terjadi di banyak negara tetangga, bahkan kini negara-negara produsen beras menghentikan ekspor beras demi menjaga pasokan beras di dalam negerinya.

Amerika Dibuat Pening Taylor Swift

Kenaikan belanja konsumen mungkin tidak bisa dihindari di Amerika Serikat (AS) pada akhir-akhir ini. Menurut Morgan Stanley, belanja riil diperkirakan meningkat 1,9% pada kuartal ketiga tahun ini.

Salah satu penyebabnya sungguh tak terduga yakni tur konser mega bintang musik Taylor Swift dan Beyonce, serta film blockbuster musim panas "Barbie" dan "Oppenheimer."

Namun sayangnya, Morgan Stanley memperingatkan bahwa lingkaran cahaya ekonomi seperti itu mungkin hanya berumur pendek.

Untuk diketahui, inflasi berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) periode Juli 2023 mengalami kenaikan menjadi 3,3% (yoy). Angka ini tercatat naik dari bulan sebelumnya yakni 3,0%. Kemudian, inflasi PCE inti naik menjadi 4,2% dari sebelumnya 4,1%.

Secara keseluruhan, ekonom Morgan Stanley Sarah Wolfe mengatakan pendapatan "yang belum pernah terjadi sebelumnya" yang terkait dengan peristiwa ini akan menambah sepertujuh poin persentase terhadap pertumbuhan konsumsi pada kuartal tersebut.

Mereka termasuk dalam bagian konsumsi film dan hiburan langsung non-olahraga dari indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, yang dikenal sebagai PCE.

Sektor-sektor tersebut masing-masing menyumbang sekitar 0,2% dan 0,05% dari total indeks. Artinya, para penggemar muncul dan mengeluarkan uang dalam jumlah yang cukup di area bisnis yang biasanya sangat kecil ini untuk secara signifikan meningkatkan kesehatan perekonomian AS secara lebih luas.

Namun berakhirnya tur musik di AS dan menurunnya jumlah penonton teater untuk film-film tersebut sepanjang sisa tahun ini dapat menyebabkan "efek mabuk" atau turun sebesar 0,6 poin persentase terhadap belanja konsumen pada kuartal keempat.

Pada saat yang sama, Wolfe mengatakan pengembalian pembayaran pinjaman mahasiswa pada musim gugur ini akan menurunkan konsumsi lagi sebesar seperdelapan poin persentase.

"Faktor-faktor yang mendorong konsumsi pada kuartal ketiga sangatlah luar biasa," kata Wolfe yang dikutip dari CNBC International.

Pada kuartal keempat, faktor-faktor ini tidak hanya melemah, namun berakhirnya moratorium pinjaman mahasiswa pada bulan Oktober semakin membebani konsumsi.

Musim Panas Tidak Terlalu Kejam Bagi AS

Tur "Eras" Taylor Swift dan tur "Renaissance" Beyonce telah membuat ratusan ribu orang membeli tiket dan memenuhi memenuhi stadion di seluruh negeri dan menciptakan gebrakan online.

Pelantun Cruel Summer tersebut memulai The Eras Tour di AS pada Maret tahun ini dengan menyambangi 20 kota. Diperkirakan ada sekitar 30 juta lebih penggemar Taylor yang membeli tiket.
Dengan jutaan manusia dan mahalnya tiket alhasil inflasi pun bisa melambung.

Konser Taylor bahkan sudah menarik perhatian sejaka wal karena mahalnya tiket dan kegagalan pembelian tiket yang membuat Ticketmaster. Kondisi itu sampai mendapat sorotan dari penggemar dan anggota parlemen.

Beyoncé juga menjadi berita utama nasional karena membayar untuk menjaga sistem metro Washington, D.C., tetap berjalan setelah pertunjukannya tertunda karena cuaca buruk.

Kedua tur tersebut dipuji karena meningkatkan perekonomian kota-kota yang mereka kunjungi karena para penggemar berkeliling negara untuk mendapatkan kesempatan melihat para penyanyi tersebut.

Gabungan konser dan film juga menginspirasi pengunjung untuk berpakaian sesuai dengan keinginan mereka, mendorong pembelanjaan lebih lanjut untuk pakaian dan aksesoris baru seperti gelang persahabatan dan fedora hitam khusus.

Dampaknya telah menarik perhatian semua orang mulai dari pemilik bisnis lokal hingga Federal Reserve. Bulan lalu, Bank Sentral Philadelphia melaporkan pemesanan hotel ketika Taylor dan ribuan Swfities datang ke kota tersebut. Pemesanan hotel menunjukkan pertumbuhan terkuat sejak awal pandemi 

"Barbie" dan "Oppenheimer" dari dikenal sebagai "Barbenheimer," juga menjadi penyumbang inflasi. Kedua film yang rilis berbarengan pada 21 Juli tersebut berhasil meraih box office bulan lalu bahkan ketika dua pemogokan serikat pekerja di Hollywood telah menghentikan produksi film.

"Barbie" telah menjadi salah satu film dengan pendapatan kotor tertinggi di AS pada tahun ini, sementara "Oppenheimer" kini menjadi film dengan kinerja terbaik ketiga di dalam negeri ASyang pernah dibuat sutradara Christopher Nolan Dengan bantuan dari film-film lain, akhir pekan pembukaannya menjadi yang terbesar keempat di box office AS.

Para pengecer khususnya telah mengikuti kegemaran Barbie, dengan menjajakan barang-barang bertema mulai dari sepatu bertumit hingga pelampung renang.

Besarnya pengeluaran pribadi warga AS tercermin dari PCE bulanan pada Juli. Pengeluaran pribadi warga AS di luar dugaan melonjak 0,8% (month to month/mtm) pada Juli, rekor tertingginya sejak Januari tahun ini.

Kenaikan PCE ini tentu saja membuat pelaku pasar khawatir. Dengan PCE yang naik maka ada kemungkinan laju inflasi AS masih kencang ke depan. Alhasil,bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) sulit melunak.

The Fed tidak sekedar menghadapi inflasi, tetapi banyak yang menyebut greedflation. Fenomena ini terjadi ketika perusahaan menggunakan inflasi sebagai alasan untuk menaikkan harga produknya dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(aum/aum)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation