CNBC Indonesia Research

PBB Serukan 'Petaka Baru', Pertanian & Pangan Dunia Terancam?

CNBC Indonesia Research, CNBC Indonesia
08 July 2023 19:30
Para pekerja sedang mengangkat beras di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta.
Foto: Para pekerja sedang mengangkat beras di Gudang Bulog Kelapa Gading Jakarta. (Dok. Bulog)

Inflasi Bakal Menghantui RI Lagi

Penurunan produksi padi diperkirakan akan bermuara ke tekanan inflasi yang lebih tinggi karena mendorong harga pangan ke atas. Tren ini terefleksikan dalam inflasi pada 2019.

Pada 2019, BPS melaporkan laju inflasi tahunan untuk komoditas bahan makanan mencapai 4,28% setelah kekeringan yang terjadi di tengah El Nino. Tingkat inflasi itu lebih tinggi dari yang terlihat pada tahun sebelumnya, yaitu 3,41%.

Sementara itu per Juni 2023, inflasi tahunan Indonesia mencapai 3,52%, sedangkan inflasi inti Indonesia per Juni 2023 mencapai 2,58%.

Harga pangan termasuk beras telah meningkat sejak awal tahun. Pada Mei 2023, indeks harga konsumen (IHK) untuk makanan, minuman, dan tembakau telah naik 4,27% dari tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan BPS, beras menjadi salah satu komoditas yang berkontribusi dominan ke inflasi tahunan secara keseluruhan pada Mei 2023.

Dari Harga beras yang dijual di pasar tradisional di masing-masing provinsi per hari ini 8 Juli 2023, Kalimantan Tengah menjadi yang termahal harga rata-ratanya yakni hampir menyentuh Rp 20.000, tepatnya Rp 18.500. Sedangkan Nusa Tenggara Barat menjadi yang paling murah.


Bakal Berdampak Pada Komoditas Andalam RI: Sawit!

Berkaca pada 2015, El Nino menyebabkan kekeringan panjang di wilayah selatan khatulistiwa Indonesia. Defisit air akibat kemarau panjang dapat mempengaruhi performa tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak El Niño 2015 terhadap kondisi defisit air lahan dan deret hari terpanjang tidak hujan  serta pengaruhnya terhadap performa tanaman kelapa sawit.

Cekaman kekeringan dan gangguan asap juga mempengaruhi performa tanaman kelapa sawit. Hal ini karena tanaman kelapa sawit memerlukan curah hujan sebagai sumber air untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan produktivitasnya.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan bahwa ancaman El Nino dapat memicu kekeringan dan kemarau panjang di beberapa wilayah tentu akan berdampak kepada komoditas pangan, salah satunya produk sawit.

Adapun kelanjutan dari dampak El Nino, adalah kepada antisipasi pergerakan harga terutama minyak goreng. Oleh sebab itu, pemerintah telah menetapkan kebijakan, khusus untuk minyak goreng dengan besaran yang telah diputuskan, yaitu baik dari rasio ekspor, maupun insentif untuk produk minyak goreng kemasan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(chd/chd)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular