
Ini Dia 8 Perusahaan Green Business Terbaik 2023

Komitmen Bank Mandiri dalam mendukung target Keberlanjutan Global & NZE Nasional, tercermin dari aspirasi Bank untuk menjadi "Indonesia's Sustainability Champion for a Better Future" dengan commitment mencapai Lead Indonesia's Transition to Low Carbon Economy, NZE Operasional tahun 2030 dan Catalyzing for Social Impact to achieve SDGs". Komitmen Bank Mandiri terhadap ESG telah ditetapkan sejak awal melalui keterlibatannya sebagai satu pionir dalam inisiatif keuangan berkelanjutan di Indonesia, atau "The first movers on sustainable banking."
Komitmen Bank Mandiri dalam mendukung keberlanjutan terbagi dalam tiga pilar yaitu sustainable banking, sustainable operation, dan sustainable beyond banking. Dalam pilar sustainable banking, Bank Mandiri menerapkan environmental& social risk management seperti penerapan kebijakan aspek ESG pada sektor prioritas (CPO, konstruksi, energi, FMCG, dan pertambangan.
Bank mandiri juga terus mengembangkan berbagai produk berkelanjutan baik dari sisi pendanaan seperti sustainability bond, green bond & ESG repo juga dari sisi pembiayaan seperti penyaluran pada sustainable projects, sustainability linked loan dan penyaluran kredit Konsumer untuk pembelian PLTS Atap dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Pembiayaan Kegiatan Usaha Berkelanjutan (Sustainable Financing) Bank Mandiri
![]() Sustainable Financing Bank Mandiri |
Sampai dengan posisi Desember 2022, Bank Mandiri telah menyalurkan Sustainable Financing sesuai Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) dalam POJK 51/2017 sebesar Rp. 228.8 Tn atau 24.5% dari total kredit (bank only), atau meningkat 11.6% secara YoY. Adapun penyaluran yang termasuk kategori Green Financing sebesar Rp 106 Tn atau sebesar 11.4%.
dari total kredit (bank only), atau meningkat 10.6% secara YoY. Penyaluran Sustainable Financing didominasi oleh kategori Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang Berkelanjutan (sektor Sawit & CPO yang tersertifikasi ISPO/RSPO) sebesar Rp 92.9 Tn; kategori Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar Rp 6.1 Tn dan kategori Transportasi Ramah Lingkungan sebesar Rp 3.1 Tn. Adapun untuk Pembiayaan Kategori Sosial (UMKM) sebesar Rp 117 Tn.
Bank Mandiri telah melakukan upaya efisiensi dalam penggunaan karbon guna mencapai salah satu komitmen mereka, yaitu Net Zero Emission (NZE) operasional pada tahun 2030. Hal ini tercermin dalam penggunaan bahan bakar minyak oleh Bank Mandiri, yang mencapai tingkat terendah sejak tahun 2019 dengan total sebesar 569 ribu GJ. Selain itu, biaya pelestarian lingkungan juga mengalami peningkatan sebesar 618% dari tahun 2019 hingga 2022, mencapai angka Rp2,1 miliar.Konsumsi energi mengalami penurunan 12% menjadi 1,8 juta GJ menggunakan baseline perhitungan sebelum pademi Covid atau tahun 2019.
Selain itu, Transformasi digital Bank Mandiri memiliki peran signifikan dalam pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas, serta dapat menjangkau pasar lebih luas secara sosial, geografis, dan ekonomi.
Platform digital Bank Mandiri seperti Kopra dan Livin telah berdampak positif dalam upaya pelestarian lingkungan. Bank Mandiri berhasil mengurangi emisi sebesar 63.732 GJ, yang setara dengan 17% dari tahu baseline yang telah ditentukan.
Berdasarkan hal tersebut, Bank Mandiri sebagai pengadopsi awal energi hijau layak memperoleh green rating, yang didukung oleh penyaluran kredit ramah lingkungan, digitalisasi sebagai sarana penerapan keberlanjutan, dan berbagai usaha untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung energi baru terbarukan.
(mum/mum)