Fundamental Pundit

Laba Anjlok 30% Lebih, Tren Kenaikan Saham MAPI Berakhir?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
02 May 2023 13:25
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/11/2022). IHSG ditutup menguat 0,33 persen atau 23,53 poin ke 7.054,12 pada akhir perdagangan, sebanyak 249 saham menguat, 255 saham melemah, dan 199 saham stagnan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
  • Pendapatan MAPI kuartal I 2023 naik namun labanya justru turun 30% karena tingginya beban usaha salah satunya.
  • MAPI menggandeng Subway pada tahun 2021 dan melepas Burger King.
  • Harga saham MAPI secara PBV dapat dikatakan mahal dengan PBV hampir menyentuh 3.

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu emiten perdagangan ritel yakni PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) telah merilis laporan keuangan kuartal I 2023. Namun sayangnya hasil dari laporan keuangan tersebut mengecewakan para investor. Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari MAPI mengalami penurunan 30,62% pada kuartal I-2023 menjadi Rp 404,55 miliar atau turun dari dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 583,16 miliar.

Pendapatan bersih tercatat naik 32,5% year-on-year (yoy) menjadi Rp7,5 triliun, tetapi tingginya beban usaha menjadi salah satu penggerus laba dari MAPI. Selain itu, pada kuartal I-2022 tingginya laba MAPI di dorong oleh penjualan saham PT Sari Burger Indonesia (SBI) atau Burger King. Kini MAPI tidak lagi memiliki kepemilikan saham di Burger King.

MAPI telah listing sejak 10 November 2004 dengan harga IPO di Rp625. Hingga per 28 April 2023 harga saham MAPI sudah berada di Rp1370. Lalu apakah harga saham saat ini masih layak di koleksi di kala penurunan MAPI?

Pertumbuhan Laba

Margin laba kotor MAPI meningkat menjadi 44,3% dari 42,9% dibanding tahun sebelumnya. Laba usaha melonjak 36,0% (yoy) menjadi Rp664 miliar dari Rp488 miliar, kemudian EBITDA tumbuh 24,8% (yoy) dari Rp1,0 triliun menjadi Rp1,3 triliun. Di luar one-time gain dari divestasi Burger King senilai Rp309 miliar (setelah pajak) yang terjadi pada kuartal I-2022, laba inti yang mewakili kinerja operasional perusahaan melonjak 46,7% (yoy) menjadi Rp496 miliar dari Rp339 miliar.

Ratih D. Gianda, VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group mengatakan," Kami telah menghasilkan kinerja yang solid pada kuartal ini, didukung oleh kekuatan portofolio brand yang unik, dan ketangguhan pelanggan kami. Pencapaian Q1 kembali menunjukkan sinergi yang sukses antara berkembangnya jangkauan kami terhadap pelanggan, efisiensi yang didukung oleh data, ekspansi berkelanjutan, dan keunggulan operasional di seluruh grup Perusahaan."

Sehubungan dengan Pencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pada 30 Desember 2022, momentum penjualan menguat dikarenakan meningkatnya kepercayaan dan mobilitas masyarakat.

Faktor turunnya laba dari MAPI yakni meningkatnya beban-beban usaha dan dimana pada kuartal I 2022 tingginya laba MAPI di dorong oleh penjualan saham PT Sari Burger Indonesia senilai Rp 282,7 miliar. Diketahui pada Desember 2021 MAPI memiliki saham Burger King sebanyak 33,52%. 

MAPI beralih menggandeng Subway pada tahun 2021. Subway merupakan jaringan sandwich terbesar di dunia. Subway telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Sari Sandwich Indonesia (SSI), anak perusahaan dari peritel makanan & minuman (F&B) di Indonesia, PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MAPB), yang merupakan bagian dar MAPI.

MAPI memiliki kepemilikan saham di MAPB secara langsung sebesar 79,09% dan tidak langsung 0,01% dan memiliki kepemilikan saham tidak langsung di PT Sari Sandwich Indonesia (SSI) sebesar 100%. Dimana total aset di PT Sari Sandwich Indonesia (SSI) sebesar Rp272 miliar.

Rincian Pendapatan

Melihat dari rincian pendapatan dimana penjualan eceran dan grosir meningkat serta retur dari penjualan menurun hingga 79,44% hal ini yang menjadi pendorong meningkatnya pendapatan bersih MAPI.

Secara penjualan konsinyansi meningkat begitu juga dengan beban penjualan konsinyansi. Konsinyasi adalah kondisi dimana pemilik barang mengirimkan barang pada orang lain yang dipercaya untuk menjualnya, tanpa adanya perpindahan hak milik. Dengan kenaikan dari komisi penjualan konsinyansi sebesar 38,76% yang mendorong peningkatan pendapatan MAPI.

Rasio Keuangan

Hingga saat ini harga saham MAPI terbilang cukup overvalued alias mahal dengan PBV di atas 2 bahkan hingga menyentuh angka 3.

PER sektor ritel dapat dikatakan murah jika di bawah 20. Sehingga PER MAPI masih dikatakan murah dalam bisnis ritel.

Dalam menghasilkan margin atau Gross Profit Margin (GPM) MAPI memiliki angka yang cukup baik di 44,25%. Ini adalah selisih pendapatan terhadap beban pokok pendapatan.

Sayangnya dalam menghasilkan laba bersih atau Net Profit Margin (NPM) MAPI belum maksimal, hanya mampu menghasilkan NPM 5,42%. Angka ini tidak buruk tetapi kurang maksimal dengan berada di bawah NPM 10%.

Untuk Return On Equity (ROE) berada di angka yang cukup baik di 19,20%. Angka ini sudah berada di atas standar ROE baik di 8,32%. Sehingga dalam mengelola modal terhadap laba bersihnya sudah cukup baik.

Return On Asset (ROA) juga berada di angka yang cukup baik di 7,48%. Angka ini sudah berada di atas standar ROA baik di 5,98%. Sehingga dalam mengelola aset terhadap laba bersihnya sudah cukup baik.

Sayangnya Debt to Equtiy Ratio (DER) MAPI cukup tinggi di 135,45%. Angka ini cukup buruk, dimana total hutang jauh lebih besar dibandingkan total modalnya. Sehingga dalam kemampuan membayar kewajiban terhadap modalnya tidaklah baik.

Cash Ratio (CR) MAPI juga memiliki likuiditas yang cukup kecil hanya di 36,51%. Sehingga dalam kemampuan membayar kewajiban lancar terhadap aset lancar pada kas tidak cukup baik.

Kompetitor

Dari pesaing besarnya dalam dunia ritel, secara sektoral PER LPPF yang terbilang cukup mahal dengan PER di atas 20, untuk MAPI dan ACES masih terbilang murah dengan PER di bawah 20.

Dalam menghasilkan margin dari selisih pendapatan dengan beban pokok pendapatannya, ketiga emiten di atas sudah cukup terbilang baik dengan margin 40% hingga 60%.

Dalam menghasilkan laba bersih (NPM) ACES menyentuh 10%, paling unggul dibandingkan MAPI dan LPPF. DER ACES juga kembali unggul (22,33%), total utangnya jauh lebih kecil dibandingkan modalnya. Sedangkan untuk dua pesaingnya sudah berada DER di atas 100% dimana total hutangnya jauh lebih besar dibandingkan total modalnya.

Bisnis

PT. Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) bergerak di bidang perdagangan ritel pakaian, sepatu, asesoris, tas dan peralatan olah raga di lebih dari 2.700 gerai di lebih dari 80 kota di Indonesia. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1995.

Konsep ritel utama yang dikelola antara lain:

  • Department Stores: Sogo, Seibu, The FoodHall
  • Fashion & Beauty: Zara, Marks & Spencer, Kipling, Cotton On, Mango, Massimo Dutti, Swarovski, Zara Home, Boots, Sephora
  • Active (Sports, Leisure & Kids): Sports Station, PlanetSports.Asia, Foot Locker, Converse, Golf House, Reebok, Skechers, Onitsuka Tiger, Staccato, Clarks, Kidz Station, Smiggle, Lego
  • Digital: Digimap, Digiplus
  • Food & Beverage: Starbucks, Pizza Marzano, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery Ice Cream, Godiva, Genki Sushi, Subway
  • Others: Alun Alun Indonesia

Prospek Bisnis

Perseroan antusias memasuki tahun baru dengan jajaran brand, produk, dan layanan terbaik. Dimana MAPI akan berusaha untuk terus berekspansi ke depannya dengan memperluas jaringan gerai fisik.

Kinerja MAPI di prediksi positif tahun 2023 oleh beberapa analis. Hal ini dipengaruhi oleh kembali normalnya aktivitas masyarakat setelah pembatasan kegiatan selama 2 tahun pandemi. Dimana pendapatan masyarakat pun sudah meningkat sehingga daya beli masyarakat juga sudah mulai kembali normal.

Bertahannya suku bunga Bank Indonesia di 5,75%. Dengan bertahannya suku bunga maka perusahaan ritel tidak terdampak pada kenaikan biaya-biaya yang dapat menambah beban Perseroan dan mengakibatkan pada kenaikan harga barang sehingga berujung pada turunnya penjualan hingga laba.

Pergerakan harga saham MAPI masih dalam uptrend dari major trend. Kenaikan harga saham terjadi karena kenaikan kinerja Perseroan dari 2020 hingga 2022.

Layak Beli Atau Tidak?

Melihat dari PBV MAPI sudah berada di angka menyentuh 3. Sehingga para investor dengan PBV di bawah 1 tidak senada dengan PBV yang ditawarkan dengan MAPI saat ini. Selain itu tingginya beban-beban usaha yang menjadi salah satu penyebab tergerusnya laba bersih MAPI.

Harga saham MAPI saat ini belum cukup menarik, jika harga sahamnya bisa lebih turun dari harga saat ini dan MAPI tetap bisa konsisten pada peningkatan penjualan hal ini akan menjadi hal menarik nantinya. Untuk saat ini MAPI belum menarik dengan harga yang masih cukup tinggi.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation