Fundamental Pundit
Saham MAPI Naik 106% Pada 2022, Layak Beli Tapi Ada Syaratnya

- Sektor ritel bertumbuh pesat di 2022
- PER MAPI murah di 12
- MAPI tidak membagikan dividen di 2022 demi ekspansi bisnis
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 cukup banyak dirasakan oleh banyak para pelaku bisnis bahkan hingga investor retail.
Bagaimana tidak, para investor yang menanamkan uangnya di salah satu emiten perdagangan ritel yaitu PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) cuan lebar di tahun 2022. Pasalnya sejak awal Januari 2022 hingga akhir Desember 2022 harga saham MAPI sudah naik hingga 106%.
Hingga akhir perdagangan Selasa (14/2/2023) MAPI berada di harga Rp1520 atau sudah naik 5,19% sejak awal Januari 2023.
Diketahui saham beredar MAPI berada di 16,6 milyar lembar dengan market cap sebesar Rp 25,23 triliun.
Selain itu MAPI masih menjadi buruan investor asing. Dalam sepekan MAPI masih menjadi target akumulasi investor asing dengan net foreign buy 14,7 milyar.
Pertumbuhan harga saham MAPI apakah diikuti dengan kinerja dari perseroan?
Mari cek pertumbuhan dan kinerja dari MAPI.
Pertumbuhan dan Valuasi
Dapat dilihat pertumbuhan yang cukup signifikan selama periode kuartal I hingga III 2022. Dimana dari sisi laba kotor, laba bersih dan EPS meningkat tajam dari periode kuartal I-III 2021 ke kuartal I-III 2022.
Pertumbuhan penjualan grup secara signifikan terlihat pada segmenSports & Leisure, Fashion, Health & Beauty, Food & Beveragedan perangkat Digital. Sepanjang Kuartal III, MAPI telah membuka 91 gerai baru termasuk Foot Locker, Skechers, Boots, beberapa brand Amore Pacific, Digimap, Starbucks dan Subway.
Dengan berkembangnya skema penjualan direct-to-consumer secara global, MAPI terus melakukan inovasi agar dapat terhubung dengan para pelanggan di berbagai kanal ritel.
Pada 2022, MAPI memiliki paradigma baru untuk dapat terus berinteraksi dengan para konsumen secara offline dan online, baik melalui aplikasi seluler, di mal, jalan, bandara, atau bahkan drive-thru.
Grup memperluas penetrasi ritel online-nya melalui 25 situs proprietary independen ditambah dengan kehadiran di 9 online marketplaces dan 3 platform pengiriman makanan. Kontribusi penjualan digital terhadap penjualan Kuartal III dan YTD masing-masing sebesar 9,5%. Margin laba kotor perusahaan yang lebih tinggi pada kuartal III 2022 mencerminkan peningkatan pada kemampuan program analisa data dan perencanaan merchandise.
Selain itu, peningkatan pada laba dan perputaran inventory grup, karena perusahaan menggunakan data untuk menyempurnakan pemilihan brand dan produk yang paling diinginkan oleh para pelanggan.
Hal itu mempercepat siklus penjualan MAPI karena selalu menyediakan produkbest-selling. Pada akhirnya, inventory MAPI didominasi oleh produk baru dan di saat yang sama mampu mencapai level aging merchandise terendah.
Selanjutnya secara rasio keuangan.
Rasio Keuangan per 30 Sep 2022 | |
BV | 442,22 |
PBV | 3,44 |
PER | 12,64 |
GPM | 45.10% |
Harga saham per 14/2/2022 | 1,520 |
Secara harga kewajaran atau book value (BV) memang MAPI sudah 3 kali cukup mahal, bisa terlihat dari PBV nya juga.
Namun menariknya PER nya masih cukup rendah. PER untuk industri ritel bisa terbilang mahal jika di atas PER 15. Maka dari itu MAPI masih menjadi emiten favorite para investor.
Selain PER nya rendah, Gross Profit Margin (GPM) nya cukup tinggi dimana berada di atas 40%. Jika melihat dari data pertumbuhan di atas, bahwa rata-rata margin MAPI berada di atas 40%. Ini keuntungan yang cukup besar bagi industri retail.
Secara dividen, terlihat memang MAPI belum membagikan dividen kembali setelah 2019.
MAPI absen membagikan dividen pada periode 2020 hingga 2022 untuk menyiapkan dana ekspansi. Dan hal ini dibuktikan pada peningkatan kinerja keuangan MAPI selama periode kuartal I-III 2022, diiringi dengan kenaikan harga sahamnya selama periode 2022 yang naik 106%.
Kompetitor MAPI
Tak perlu jauh-jauh, Group Mitra Adiperkasa (MAP) memiliki tiga perusahaan ritel yaitu PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dan induknya PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
PT. MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) didirikan pada 11 Maret 2015. Kegiatan Perusahaan terutama dalam bidang perdagangan eceran atas produk olahraga, golf, anak-anak dan gaya hidup di lebih dari 900 toko/outlet yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, Batam, Manado dan kota-kota lainnya di Indonesia.
Perusahaan mengoperasikan toko olahraga dan anak-anak, termasuk Planet Sports, Sports Station, Kidz Station, Golf House, Planet Sports, Planet Kids dan Planet Sports untuk wanita.Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Grup Mitra Adiperkasa.
MAPA dan MAPI memiliki bisnis yang hampir sama di dunia fashion, mari sandingkan.
Rasio Keuangan per30 September 2022 | ||
Uraian | MAPI | MAPA |
BV | 442,22 | 1415,44 |
PBV | 3,44 | 3,25 |
PER | 12,64 | 12,21 |
GPM | 45,10% | 48,07% |
NPM | 7,95% | 11,81% |
ROE | 27,19% | 26,61% |
ROA | 10,53% | 16,88% |
DER | 137,50% | 57,61% |
CR | 48,40% | 75,61% |
Marcap | 25,23 T | 13,11 T |
Harga per 14 Feb 2022 | 1520 | 4600 |
Secara harga kewajaran atau book value (BV) keduanya sudah mahal. Bisa dilihat dari PBV sudah 3 kali dari harga kewajarannya.
Secara kewajaran sektoral kedua PER MAPI dan MAPA masih terbilang murah. PER di sektor ritel bisa terbilang mahal jika di atas PER 15.
Secara Gross Profit Margin (GPM) keduanya cukup baik berada di atas 40%. Hal ini menandakan keuntungan dari penjualan bersih terhadap beban pokok langsung berada di kisaran 40%.
Untuk Net Profit Margin (NPM), MAPA lebih unggul berada di 11,81% sedangkan MAPI di 7,95%. Hal ini menandakan bahwa hasil laba bersih MAPA jauh lebih baik dibandingkan MAPI.
Secara Return On Equity (ROE), keduanya cukup baik berada di atas rata-rata ROE baik di atas 8,32%. Hal ini menandakan bahwa kemampuan keduanya dalam pengelolaan modal terhadap labanya cukup baik.
Kemudian secara Return On Asset (ROA) atau dalam pengelolaan aset terhadap laba, MAPA lebih unggul di 16,88%. Namun MAPI juga tidak bisa dibilang buruk di angka 10,53%. Karena keduanya sudah berada di atas standar ROA yang baik di 5,98%.
Secara Debt to Equity Ratio (DER), MAPA kembali unggul di 57,61%, sedangkan MAPI sudah di atas 100% berada di 137,50%. Hal ini menandakan MAPA lebih sehat dalam pembayaran kewajiban terhadap modal.
Kemudian secara Cash Ratio (CR), MAPA juga lebih memiliki kas yang lebih besar di 75,61%, sedangkan MAPI di 48,40%. Semakin besar CR semakin baik.
Bisnis MAPI
PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) didirikan pada tahun 1995. Portofolio Perseroan terdiri dari Department Stores, Segmen Penjualan Ritel, Digital, Food & Beverage dan lain-lain. Perseroan mengelola Lebih dari 150 Merek Kelas Dunia, Lebih dari 110 Konsep Ritel, Lebih dari 20.000 Karyawan, 2.658 Gerai Ritel dan Beroperasi di 81 Kota di Indonesia.
Kini, MAP adalah peritel gaya hidup terkemuka di Indonesia dengan lebih dari 2.500 gerai ritel dan beragam portofolio yang mencakup sports, fashion, department stores,kids,food & beverageserta produk-produk lifestyle.
Beberapa merek terkemuka yang dikelola oleh MAP termasuk Starbucks, Zara, Marks & Spencer, SOGO, SEIBU, Oshkosh B'Gosh, Converse, di antara lainnya. Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, memiliki lebih dari 25.000 karyawan, MAP memenangkan penghargaan Most Admired Companies (Top 20) dari Fortune Indonesia pada tahun 2012, Top 40 Companies dari Forbes Indonesia pada tahun 2011 dan Top 50 Companies dari Forbes Indonesia pada tahun 2020.
Selain dari bidang usaha ritel, MAP juga merupakan distributor terkemuka untuk merek-merek sports, kids dan lifestyle.
Prospek Bisnis MAPI
Diketahui kasus Covid-19 sudah terkendali di tahun 2022. Presiden RI Joko Widodo resmi mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia pada Jumat (30/12/2022). Hal ini yang mendorong kinerja sektor ritel.
Pencabutan PPKM juga akan menjadi alasan banyak masyarakat Indonesia untuk meramaikan pusat perbelanjaan kembali dan meningkatkan konsumsi belanja mereka termasuk untuk kebutuhan sekunder dimana salah satunya fashion.
Hasil rata-rata sektor ritel juga tumbuh pada kuartal III 2022.
Selain itu, perusahaan pada sektor ritel sudah banyak yang berekspansi agar bisnisnya bisa menjangkau hingga ke konsumen pelosok. Dengan kerjasama penjualan online dengan market place Indonesia yang bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Survei Konsumen Bank Indonesia tahun 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya dan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
![]() |
Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2023 sebesar 123,0 lebih tinggi dibandingkan dengan 119,9 pada Desember 2022.
Menguatnya keyakinan konsumen pada Januari 2023 didorong oleh Indeks Ekspektasi Konsumen (IKK) yang tercatat meningkat pada seluruh komponen pembentuknya, terutama Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja. Sementara Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini tetap kuat, dengan peningkatan terutama terjadi pada Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja.
Kemudian secara tahunan, kinerja penjualan eceran diprakirakan meningkat pada Januari 2023. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Rill (IPR) Januari 2023 sebesar 213,2 atau tumbuh 1,7% (yoy).
Hal ini menjadi salah satu pendorong sektor ritel akan menjadi lebih baik pada tahun 2023. Jika inflasi kembali turun dan suku bunga tetap atau bahkan turun nantinya, ini juga akan menjadi pendorong konsumsi masyarakat kepada kebutuhan primer dan sekunder meningkat.
Layak kah MAPI kembali dikoleksi?
Jika tingkat konsumsi masyarakat kepada kebutuhan primer dan sekunder meningkat di tahun 2023, hal ini akan mendorong sektor ritel untuk terus bertumbuh.
Jika melihat dari valuasi, rata-rata saham di sektor ritel memang sudah mahal. Selama labanya terus bertumbuh, harga saham akan mengikuti kinerja dari perusahaan tersebut. Jika kinerjanya naik maka harga sahamnya juga akan naik, begitu juga sebaliknya.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/pap)[Gambas:Video CNBC]