
Sentimen Tak Searah, Awas Party Pasar RI Bisa Terhenti!

Tiga bursa Amerika Serikat (AS) bergerak beragam pada perdagangan kemarin, Rabu (26/4/2023). Padahal, ketiga bursa sempat kompak menghijau pada awal perdagangan.
Indeks Dow Jones ditutup melemah 228,96 poin atau 0,68% ke posisi 33.301,87. Indeks S&P 500 juga terkoreksi sebesar 15,64 poin atau 0,38% ke posisi 4.055,99.
Hanya indeks Nasdaq yang menguat 55,19 poin atau 0,47% ke posisi 11.854,35.
Mayoritas bursa Wall Street melanjutkan tren negatif pada hari sebelumnya di mana ketiga indeks juga ambruk.
Indeks Nasdaq menjadi satu-satunya bursa yang berakhir di zona hijau kemarin setelah dua raksasa teknologi yakni Microsoft dan induk Facebook yaitu Meta Platforms melaporkan kinerja di atas ekspektasi.
Pendapatan Microsoft naik 7% menjadi US$ 52,9 miliar pada Januari- Maret 2023. Pendapatan tersebut lebih besar dibanding proyeksi analis yakni US$ 51,02 miliar ataupun tahun lalu yang tercatat US$ 49 miliar.
Laba bersih dari produsen Windows tersebut naik 9% menjadi US$ 18,3 miliar.
Microsoft melaporkan kenaikan penerimaan sebesar 22% menjadi US$ 28,5 miliar dari segmen Microsoft Cloud. Termasuk di dalamnya adalah Microsoft Azure, Office 365 Commercial, dan LinkedIn.
Pendapatan dari Azure melonjak 27% sementara pendapatan Linkedin naik 8% menjadi US$ 3,7 miliar.
Sementara itu, Meta melaporkan pendapatan sebesar US$ 28,65 miliar pada kuartal I-2023, lebih tinggi dibandingkan proyeksi analis yakni US$ 27,65 miliar.
Pengguna aktif harian mereka naik menjadi 2,04 miliar dibandingkan 2,01 miliar yang diperkirakan analis.
Namun, laba bersih jatuh 23% menjadi US$ 5,7 miliar atau US$ 2,20 per lembar saham. Laba jauh lebih kecil dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat US% 7,47 miliar atau US$ 2,72 per lembar saham.
"Kami memiliki kinerja baik pada kuartal ini dan komunitas kami juga tetap tumbuh. Kami juga akan semakin efisien sehingga bisa membangun produk yang lebih baik dan cepat sehingga menempatkan kami pada posisi yang lebih kuat dalam jangka panjang," tutur CEO Meta Platform Mark Zuckerberg, dikutip dari CNBC International.
Sementara itu, indeks Dow Jones dan S&P jatuh karena adanya kekhawatiran mengenai laju ekonomi AS serta krisis perbankan.
Sektor transportasi indeks Dow Jones jatuh 3,6% karena investor khawatir dengan melambatnya ekonomi AS setelah pemesanan barang modal jatuh lebih besar dibandingkan perkiraan analis.
Pemesanan barang modal untuk kebutuhan non- defense terkoreksi 0,4% (month to month/mtm) pada Maret, lebih tinggi dari proyeksi analis yakni koreksi 0,1%.
Kekhawatiran akan krisis perbankan kembali meningkat setelah First Republic Bank melaporkan adanya penarikan dana lebih dari US$ 100 miliar pada kuartal I-2023.
Investor khawatir jika pemerintah dan otoritas yang berwenang tidak akan membantu menyelesaikan persoalan First Republic Bank.
Regulator bank AS bankan dikabarkan akan menurunkan penilaian prospek dari First Republic. Saham bank tersebut pun jatuh 29% kemarin sehingga dalam dua hari anjlok 61%.
Kendati investor khawatir tetapi nada optimis masih kencang. Analis kini memperkirakan jika kinerja perusahaan yang ada di bursa S&P 500 akan terkoreksi 3,2% pada laporan keuangan kuartal I-2023. Proyeksi ini lebih baik dibandingkan koreksi 3,9% pada hari sebelumnya.
Sebanyak 163 perusahaan yang tercatat di bursa S&P sudah melaporkan kinerja pada kuartal I-2023. Sebanyak 79,8% mampu menunjukkan kinerja di atas ekspektasi analis.
"Market tengah mencari arah kemana laju ekonomi dan perusahaan akan bergerak. Beberapa perusahaan melaporkan kinerja keuangan yang jauh di atas ekspektasi. Namun, investor melihat data itu belum cukup," tutur Lisa Erickson, head of public markets dari U.S. Bank Wealth Management, dikutip dari Reuters.
(mae/mae)