Fundamental Pundit
Arus Kas Turun & PMN Rp 3 T Tertunda, Waskita Kian Merana?

- Menteri Keuangan Sri Mulyani menahan PMN Waskita sebesar Rp3 triliun karena WSKT masih mengalami penurunan penjualan.
- Utang WSKT masih menggunung dan menerima gugatan atas Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh BUKK.
- Harga saham WSKT murah dengan PBV di bawah 1 namun bisa menjadi lebih murah lagi jika tidak ada perbaikan kinerja.
Jakarta, CNBC Indonesia - Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) sebesar Rp3 triliun harus menjadi angin lalu untuk sementara waktu. Pasalnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menahan PMN Waskita.
Penahanan dana PMN tersebut dikarenakan kinerja penjualan WSKT mengalami penurunan sehingga langkah itu belum terealisasi. Penjualan Waskita tidak sebaik yang diperkirakan, sehingga keadaan WSKT terlihat memburuk.
Dalam satu bulan terakhir harga saham WSKT sudah turun sekitar 30%. Diketahui WSKT sudah listing sejak 19 Desember 2012 dengan harga IPO Rp380.
Dengan tertahannya PMN untuk Waskita maka Perseroan belum dapat merealisasikan rencana untuk mengurangi beban keuangan dan penambahan modal kerja.
Waskita diketahui sedang dalam kondisi kesulitan keuangan. Pasalnya utang Waskita masih menggunung ditambah dengan penurunan pendapatan serta melayangnya surat gugatan untuk WSKT atas Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh BUKK.
Lalu bagaimana prospek WSKT ke depan? Mari simak.
Pertumbuhan laba tahunan
Jika melihat dari pertumbuhan laba bersih tahun berjalan tahun 2018 hingga tahun 2021, WSKT terus mengalami penurunan kinerja, dimana labanya terus menurun hingga membukukan kerugian pada tahun 2020 dan 2021.
Penurunan laba tersebut terjadi akibat menurunnya pendapatan dan meningkatnya beban pokok pendapatan sehingga menggerus margin dan labanya. Selain meningkatnya beban pokok pendapatan, terjadi juga pada kenaikan beban-beban usaha sehingga menggerus laba WSKT dan menyebabkan kerugian.
Pertumbuhan laba secara kuartal III
Melihat hasil laporan keuangan WSKT pada kuartal III 2022. Dimana laba bersih tahun berjalan WSKT naik 766% dari Rp66,7 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp578 miliar pada tahun 2022. Namun untuk laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 99,75% dari Rp174 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp425 juta saja pada tahun 2022.
Padahal jika melihat dari pendapatan WSKT terjadi kenaikan sebesar 44,66% dari Rp7,1 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp10,3 triliun pada tahun 2022. Turunnya laba disebabkan juga naiknya pada beban-beban usaha dan kerugian selisih kurs yang menggerus laba dari WSKT.
Rasio Keuangan
Secara harga kewajaran harga saham WSKT memang masih terbilang undervalued alias murah dengan PBV di bawah 1.
Untuk Gross Profit Margin (GPM) WSKT berada di 9,59%. Angka tersebut adalah margin atau keuntungan antara pendapatan dengan beban pokok pendapatannya.
Yang paling menonjol dalam rasio keuangan WSKT adalah Debt to Equity Ratio (DER) berada di angka yang sangat tinggi 935,59%. Artinya total modal WSKT lebih kecil dibandingkan dengan total hutangnya. Dalam kemampuan membayar kewajiban terhadap modalnya WSKT dianggap tidak mampu.
Liabilitas dan Ekuitas
Jika melihat total liabilitas dan ekuitas dimana total ekuitas WSKT per September 2022 hanya berada di Rp17,5 triliun sedangkan total hutangnya berada di Rp82,4 triliun. Namun untuk hutang dari WSKT menurun tipis sebesar 6,51% dari tahun 2021 sebesar Rp88 triliun menjadi Rp 82,4 triliun pada tahun 2022.
Timpangnya total ekuitas dengan total hutang, tidak dapat menutup uutang WSKT dari segi modalnya. Dimana tingginya hutang WSKT berasal dari fasilitas kredit perbankan, utang obligasi dan vendor.
Arus Kas
Dapat dilihat secara arus kas WSKT terjadi penurunan bersih kas dan setara kas dengan angka negatif di Rp3 triliun yang berasal dari minusnya arus kas pada aktivitas operasi dan investasi.
Negatifnya arus kas aktivitas operasi karena turunnya penerimaan kas dari pelanggan. Namun terjadi kenaikan pada pengeluaran kas kepada karyawan dan direksi dan pembayaran beban keuangan sehingga menyebabkan arus kas aktivitas operasi minus.
Negatifnya arus kas aktivitas investasi berasal dari naiknya pembelian aset tak berwujud, penempatan investasi jangka pendek, dan pinjaman yang diberikan kepada entitas asosiasi.
Jika melihat secara rinci dalam arus kas pendanaan justru dalam pelunasan utang obligasi dan pembayaran pinjaman ke bank lebih kecil angkanya jika dibandingkan dengan tahun 2021.
Kompetitor
Jika investor bandingkan dengan perusahaan konstruksi lainnya. Dari ketiga emiten di atas ketiganya masih undervalued alias murah.
Secara Gross Profit Margin BUKK lebih unggul dibandingkan JKON dan WSKT.
Utang terhadap modal (DER) WSKT lebih tinggi dibandingkan JKON dan BUKK. Yang berarti total hutang WSKT jauh lebih besar dibandingkan modalnya, karena sudah diatas 100% berada di 935,59%. Dimana hal ini cukup buruk, kemampuan dalam membayar kewajiban terhadap modalnya dianggap tidak mampu. Sedangkan untuk BUKK dan JKON yang dimana DER nya masih berada di bawah 100% terbilang cukup sehat karena total hutangnya tidak lebih besar dibandingkan total modalnya.
Bisnis
PT. Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) adalah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang jasa konstruksi, industri, real estat dan perdagangan.
Beberapa jenis proyek Waskita:
- Jalan tol
- Gedung
- Bendungan
- Jalan dan Jembatan
- Kereta
- Bandara
- Pembangkit listrik
- Pelabuhan
Prospek Bisnis
WSKT menargetkan total nilai kontrak baru hingga Rp25 triliun pada 2023. Angka ini justru turun dari target maksimal Rp30 triliun pada 2022. WSKT fokus membangun infrastruktur air sebagai Proyek Strategis Nasional, dengan berkontribusi 30% nilai kontrak baru sampai 2025.
Selain itu, WSKT tengah mengejar realisasi konstruksi Jalan Nasional di South Sudan Afrika yang merupakan proyek G2G. Selain itu, WSKT juga memiliki portofolio proyek Jalan Nasional Oecusse di Timor Leste.
WSKT juga mendapatkan kontrak pembangunan Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban paket 5 sebesar Rp595 miliar pada Desember 2022. Selain itu, WSKT berhasil mendapatkan total kontrak pekerjaan untuk proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp5,92 triliun sepanjang 2022.
WSKT tercatat memenangkan tender proyek IKN untuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1,2,3 sebesar Rp638 miliar, dan pembangunan Gedung & Kawasan Kantor Kementerian Koordinator 3 dan 4 sebesar Rp1,53 triliun di Kawasan inti pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
Ke depannya Perseroan juga akan memperluas sasaran proyek luar negeri untuk proyek jalan dan infrastruktur air.
WSKT mendapat kucuran Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp3 triliun, namun PMN di tahan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Padahal dana tersebut rencananya akan digunakan untuk mengurangi beban keuangan dan modal kerja.
Waskita diketahui sedang dalam kondisi kesulitan keuangan. Hal ini membuat perusahaan plat merah tersebut menunda pembayaran Bunga Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan," Waskita bukan tidak bisa membayar bunga obligasi. Namun, kami tunda pelaksanaannya dikarenakan perseroan akan melakukan peninjauan ulang secara komprehensif terhadap implementasi MRA dalam rangka optimalisasi program restrukturisasi keuangan yang tengah berjalan."
Dalam proses tersebut, WSKT akan mengajukan permohonan standstill kepada kredit dan pemegang obligasi sebagai bentuk perlakuan yang sama pada kredit modal kerja dan obligasi.
BUKK menggugat WSKT atas Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Dimana permohonan PKPU tersebut terkait dengan permintaan pelunasan utang senilai Rp 32,5 miliar dari BUKK yang merupakan salah satu vendor proyek pengadaan transmisi 500 KV Sumatera Paket 3 Muara Enim New Aur Duri Zona 5.
Perseroan menegaskan bahwa gugatan PKPU tersebut tidak berdampak secara signifikan pada kegiatan usaha perseroan, baik secara operasional maupun keuangan.
Pergerakan harga saham WSKT sudah terlihat penurunan sejak Februari 2018 hingga saat ini. Dimana jika melihat dalam laporan keuangan tahunan dari tahun 2018 hingga tahun 2021 WSKT mengalami penurunan kinerja sehingga menyebabkan harga sahamnya juga mengalami penurunan.
Masih layak koleksi atau tidak?
Harga saham WSKT saat ini memang terbilang cukup murah dengan PBV di bawah 1. Namun buruknya kinerja yang terpampang pada laporan keuangan WSKT yang membuat investor masih ragu apakah harga saat ini sudah murah atau bisa lebih murah lagi.
Dan tingginya utang pada WSKT sehingga menyebabkan WSKT mendapatkan gugatan dari BUKK. Dan penurunan kas pada laporan keuangan WSKT per September 2022 serta minimnya modal yang dimiliki, hal tersebut menjadi pertanyaan para investor apakah WSKT mampu melunasi utang-utangnya.
Selain itu berita buruk yang menimpa WSKT dengan ditahannya Penyertaan Modal Negara (PMN) sehingga WSKT belum dapat menggunakan dana tersebut untuk mengurangi beban keuangan dan modal kerja.
Sehingga saat ini WSKT memang tidak layak untuk dilirik hingga WSKT mampu memperbaiki kinerja dan mengurangi porsi hutang-hutangnya.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)[Gambas:Video CNBC]