Sectoral Insight

Waskita Digugat PKPU, Begini Utang Emiten Konstruksi Lainnya!

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
11 May 2023 13:35
Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), telah menerima seluruh dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam rangka aksi korporasi rights issue  senilai Rp 7,9 triliun. Perseroan menargetkan jumlah dana yang ditargetkan sebesar Rp11,96 triliun.
Foto: PT Waskita Karya Tbk (WSKT). (Dok. Waskita)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu emiten BUMN Karya PT Waskita Karya Tbk (WSKT) digugat PKPU oleh PT Megah Bangun Baja Semesta atas pelunasan utang Rp 29,3 miliar, hari Jumat (17/2/2023). Tidak berhenti di situ, perdagangan perusahaan harus dihentikan akibat penundaan pembayaran obligasi berkelanjutan IV Tahap I tahun 2020.

Namun, penundaan pembayaran bunga obligasi tidak memperoleh persetujuan pemegang obligasi atas permohonan yang semula pada 6 Mei 2023 menjadi 6 Agustus 2023.

Kegagalan pembayaran utang Waskita disebabkan oleh besarnya utang ditambah sektor infrastruktur yang sedang tidak baik.

Salah satu indikator keuangan yang dapat diperhatikan untuk mencegah berinvestasi di perusahaan yang berpotensi gagal bayar utang adalah dengan memilih perusahaan dengan debt to equity ratio (DER) rendah.

DER adalah rasio perbandingan antara total utang perusahaan dibagi dengan modal perusahaan. Perusahaan yang memiliki DER lebih dari 3 memiliki risiko tinggi. Arus kas perlu menjadi perhatian investor memilih perusahaan dengan DER yang tinggi.

Per 31 Maret 2023, Waskita memiliki total utang Rp 84,3 triliun dan modal Rp 8,7 triliun. Berdasarkan hal tersebut, rasio DER perusahaan yaitu 9,7 kali. Selain itu, perseroan juga membukukan kerugian arus kas operasi selama tiga kuartal berturut-turut.

Selain itu, tingginya utang perusahaan menyebabkan beban keuangan tahun 2022 sebesar Rp 4,2 triliun. Padahal, laba usaha atau operating profit perusahaan sudah membukukan kerugian hingga Rp 1 triliun.

Alhasil, perusahaan harus meraup kerugian tahun 2022 sebesar Rp 1,9 triliun. Tingginya utang perusahaan ditambah dengan ketidakmampuan perusahaan membukukan arus kas operasi positif menyebabkan seretnya likuiditas.

Oleh sebab itu, investor perlu memperhatikan rasio keuangan DER, arus kas operasi, current ratio, dan quick ratio. Berikut data-data perusahaan konstruksi pembangunan dengan metrik kesehatan finansialnya.

CNBC  INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mza/mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation