Fundamental Pundit

Catat Laba Bombastis 175%, Waspada Investor Cabut dari ITMG!

Research - Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
28 March 2023 09:50
foto : CNN Indonesia/Adhi Wicaksono Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
  • Pertumbuhan pendapatan tahunan 2022 signifikan, perhatikan kuartal IV
  • Harga batu bara terus anjlok lebih dari 50% dari sejak awal tahun 2023
  • Waspada investor bisa exit saham ITMG saat pembagian dividen FY 2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham Indo Tambangraya (ITMG) pada Senin (27/03/2023) menguat 0,26% ke 38.500/saham. Sepanjang tahun ini ITMG tercatat melemah 0,7%, setelah meroket lebih dari 90% pada 2022. ITMG merupakan perusahaan tambang yang berfokus pada batu bara dengan kualitas kalori yang cukup tinggi.

ITMG terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 18 Desember 2007 dengan harga initial public offering (IPO) saat itu di Rp14.000/lembar.

Laba ITMGFoto: Reza
Laba ITMG

ITMG sebagai lima besar emiten tambang, telah merilis laporan keuangan 2022. Secara tahunan, kinerja ITMG mengalami peningkatan drastis, laba bersih meroket 175,5% year-on-year (yoy), menjadi tertinggi sepanjang sejarah yaitu Rp18,2 triliun.

Sesuai dengan chart di atas, revenue ITMG dengan harga komoditas batu bara memiliki kesamaan pola dengan tingkat korelasi positif 92%.

Jika melihat lebih detail, kinerja perusahaan pada kuartal IV-2022 mengalami penurunan, seiring dengan harga batu bara yang terus mengalami koreksi. Hal ini perlu menjadi perhatian, mengingat ITMG merupakan perusahaan siklikal yang biasanya apabila puncak harga komoditas telah tercapai, berarti pesta telah usai.

Peningkatan kinerja ITMG memperoleh apresiasi pasar dengan peningkatan harga saham sekitar 388% dalam periode (27/03 2020 - 27/03/2023). Peningkatan harga saham tersebut cukup signifikan dalam waktu yang singkat.

Namun, kenaikan harga tersebut, tidak menjadikan valuasi perusahaan menjadi mahal jika dilihat dari kaca mata rasio keuangan. Valuasi dari rasio keuangan dapat dilakukan dengan Price to Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV).

PER ITMG berada pada posisi 2,33 kali. Harga ITMG yang dibeli senilai Rp38.550/lembar dapat menghasilkan laba senilai Rp16.545.

Hal ini mengindikasikan apabila perusahaan konsisten menghasilkan laba dengan nominal yang sama, laba perusahaan dapat menutup nilai perusahaan yang investor bayarkan selama 2,33 tahun.

PBV ITMG berada di posisi 1,43 artinya harga perusahaan 1,43 kali dari aset yang telah dikurangi utang. Rasio PBV digunakan untuk mengetahui harga perusahaan dengan membandingkan aset perusahaan.

Kompetitor

Kinerja ITMG dengan kompetitor Bukit Asam (PTBA), Indika Energy (INDY), Bayan Resources (BYAN) seperti tabel terbilang sangat baik.

Secara valuasi, ITMG bersaing dengan INDY untuk melihat mana yang lebih murah. Secara profitabilitas perusahaan dalam mengefisiensikan beban, ITMG konsisten di posisi kedua bawah BYAN.

Secara efektif memanfaatkan aset dan modal, ITMG bersaing dengan BYAN. Secara Kesehatan keuangan, ITMG merupakan emiten terbaik yang cenderung sangat berisiko untuk gagal membayar utang.

Bisnis

ITMG bergerak di bidang pertambangan khususnya batu bara. Revenue perusahaan sangat bergantung dengan performa harga batu bara. Tambang batu bara ITMG terbagi dalam:

Prospek Bisnis

ITMG yang sangat bergantung pada pergerakan harga batu bara harus memanfaatkan momen untuk persiapan penurunan harga batu bara. Harga batu bara sudah mengalami penurunan signifikan dan tidak menutup kemungkinan akan terus berlanjut.

Meskipun begitu, harga batu bara masih terhitung sangat tinggi. Bahkan, di harga yang sudah bukan puncak sekarang, harga masih lebih tinggi dibanding puncak siklus sebelumnya.

Di sisi lain, harga batu bara masih memiliki prospek yang cukup baik setelah reopening China, setelah melakukan lock down. Namun, harga batu bara juga masih memiliki potensi besar melemah akibat kenaikan suku bunga yang mengerem laju pertumbuhan industri.

Berdasarkan hal tersebut, perusahaan harus mempersiapkan untuk menghadapi ancaman penurunan harga batu bara. Beban per ton batu bara ITMG 2021 adalah US$47/ton dan 2022 US$67/ton.

ITMG menganggarkan capital expenditure (CAPEX) atau belanja modal senilai US$84,3 juta atau setara Rp1,29 triliun meningkat 133,5% YoY. Capex yang digunakan setara 6,8% dari total laba bersih perusahaan.

47,3% dari capex akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional, 21,4% akan digunakan untuk proyek greenfield.

Layak Untuk Beli?

Saham ITMG sangat menarik jika dilihat secara rasio keuangan dan bisnis. Namun, sesuai pernyataan Peter Lynch, harus berhati-hati terhadap perusahaan siklikal yang memiliki rasio keuangan kecil, karena adanya potensi siklus sudah di puncak.

Melihat situasi saat ini, harga batu bara cenderung sudah melalui titik tertingginya. Potensi rebound harga batu bara terdapat dari potensi reopening China setelah lockdown. Namun, kenaikan suku bunga juga berpengaruh secara global terhadap perlambatan bisnis.

ITMG merupakan perusahaan yang luar biasa secara bisnis, kinerja, dan valuasi. Namun, sebagai investor kita tidak boleh terlena dan tidak objektif. Laba bersih yang dihasilkan luar biasa pada tahun 2022 berpotensi menghasilkan dividen besar.

Momen pembagian dividen berpotensi menjadi kesempatan untuk exit dalam siklus kali ini. Jika harga batu bara mampu bertahan di atas US$100/ton hingga akhir 2023, potensi dividen akan masih bagus, mengingat cost ITMG US$67/ton (FY 2022). Namun, ceritanya akan berbeda jika penurunan harga batu bara masih terus berlanjut bahkan hingga ke bawah US$60/ton. 

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(mza/mza)

[Gambas:Video CNBC]