Macro Insight

Sederet Pernyataan Bos Fed Powell Ini Pernah Guncang Dunia

Research - mae, CNBC Indonesia
09 March 2023 10:23
Federal Reserve Chair Jerome Powell arrives to speak at a news conference after the Federal Open Market Committee meeting, Wednesday, Dec. 11, 2019, in Washington. The Federal Reserve is leaving its benchmark interest rate alone and signaling that it expects to keep low rates unchanged through next year. (AP Photo/Jacquelyn Martin) Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell (AP Photo/Jacquelyn Martin)
  • Chairman The Fed membuat pasar keuangan guncang dengan pernyataan hawkishnya

  • Powell kembali mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih ketat dalam jangka panjang
  • Besarnya dampak pernyataan Powell sudah berkali-kali dirasakan pasar keuangan global

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali menegaskan pengaruh besar mereka di pasar keuangan global. Besarnya pengaruh tercermin dari guncangan yang diakibatkan dari testimoni Chairman The Fed Jerome Powell.

Powell menyampaikan testimoni selama dua hari beruntun di depan kongres pada Selasa dan Rabu pagi waktu setempat (7-8/3/2023).

Dalam testimoninya, Powell menegaskan jika The Fed tidak ragu untuk menaikkan suku bunga acuan lebih besar dalam periode yang lebih lama untuk menekan inflasi.

Menurut Powell, inflasi AS saat ini masih jauh dari jangkauan target mereka di kisaran 2%. Inflasi AS menembus 6,4% pada Januari 2023 (year on year/yoy).

"Sebagaimana saya sebutkan, data ekonomi yang muncul terkini, lebihkuat dari yang saya diharapkan, yang mengarahkan tingkat akhir dari suku bunga sepertinya akan lebih tinggi dari yang sebelumnya diantisipasi," tutur Powell, di depan senat Komite Perbankan AS, Selasa (7/3/2023).

Pernyataan Powell sontak membuat pasar keuangan guncang. Tiga indeks utama Wall Street berakhir 'berdarah-darah' pada perdagangan Selasa (7/3/2023) waktu New York

Dow Jones Industrial Average turun 1,72%, indeks S&P 500 ambles 1,53%, sementara Nasdaq Composite terkoreksi 1,25%.

Dampak dari pernyataan Powell, rupiah ditutup ambles 0,55% ke posisi Rp 15.430/US$1 kemarin, Rabu (8/3/2023). Yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun naik ke 6,994% dari 6,97% pada hari sebelumnya.

IHSG sempat tidak bertenaga tetapi aksi borong asing menyelamatkan IHSG.

Pada saat detik-detik terakhir perdagangan Rabu (8/3/2023), IHSG secara tiba-tiba ditutup di zona hijau dan ditutup naik 0,14% ke posisi 6.776,37.

Dalam setahun terakhir, pernyataan Powell dan The Fed berkali-kali membuat pasar keuangan global ambruk. Namun, beberapa pernyataan mereka juga membuat pasar keuangan menghijau dan sangat bertenaga.

Besarnya dampak pernyataan Powell tak bisa dilepaskan dari status AS sebagai pusat pasar keuangan global. The Fed juga menjadi satu-satunya instansi yang berhak mencetak dolar AS yang merupakan mata uang terkuat di dunia.

Berikut beberapa pernyataan Powell di forum resmi yang mengguncang pasar:

1. Pidato di depan senat Komite Jasa Keuangan AS pada 2 Maret 2022

Testimoni tahunan The Fed di depan senat AS setahun lalu menjadi sorotan tajam. Perang Rusia-Ukraina yang baru meletus serta inflasi AS yang melonjak hingga 8,5% (yoy) pada Maret 2022 membuat publik menunggu kebijakan The Fed.

Dalam testimoninya. Powell menyampaikan perlu bagi The Fed untuk segera menaikkan suku bunga acuan karena inflasi yang melonjak.

Namun, dia menyatakan bahwa kenaikan suku bunga harus fleksibel dan hati-hati mengingat ada dampak ketidakpastian perang.

Powell dan kolega kemudian menaikkan suku bunga acuan pada 16 Maret 2022 sebesar 25 bps menjadi 0,25-0,50%. Itu adalah kenaikan pertama sejak Desember 2018.

Dampak pidato Powell ke pasar keuangan Indonesia bisa diredam karena tutup pada 3 Maret merayakan Hari Raya Nyepi.

Pidato 8 Menit Powell Membuat Rupiah Terpuruk Tajam
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2 3
Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading