Newsletter

Waspada! IHSG Bisa Kena Guncang "Gempa" Wall Street

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
21 February 2023 06:13
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Indeks utama Wall Strett libur pada perdagangan Senin (20/2/2023). Sementara pada perdagangan Jumat (17/2), Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,39% ke 33.826,69 poin. Sedangkan S&P 500 ditutup turun 0,28% ke 4.079,09 dan Nasdaq Composite juga melemah 0,58% menjadi 11.787,27.

Kinerja dalam sepekan kemarin Dow Jones koreksi 0,1%, S&P 500 turun 0,3%, dan Nasdaq naik 0,6%.

Kan tetapi ada prediksi mengerikan oleh Bank of America (BofA) yang mengatakan bahwa indeks S&P 500 pada awal Maret bisa anjlok 6% ke bawah 3.800-an.

"Hati-hati, penguatan indeks S&P 500 pada 2023 akan lenyap awal bulan depan," kata Michael Hartnett, kepala ahli strategi investasi Bank of America dalam sebuah catatan kepada nasabah mereka, sebagaimana dikutip Business Insider, Jumat (17/2/2023).

Hal ini karena bank sentral AS (The Fed) yang jauh dari kata selesai dalam melawan inflasi sehingga potensi tren kenaikan suku bunga acuan akan terus berlanjut.

Goldman Sachs dan Bank of America memperkirakan masih akan ada tiga kenaikan suku bunga lagi masing-masing naik 25 basis poin (bp).

Selaras dengan Sachs, pasar kini melihat The Fed akan menaikkan suku bunga tiga kali lagi pada Maret, Mei dan Juni masing-masing sebesar 25 basis poin hingga menjadi 5,25% - 5,5%. Ini artinya pasar melihat suku bunga bisa lebih tinggi dari proyeksi yang diberikan The Fed 5% - 5,25%.

Perkiraan tersebut tak lepas dari ekonomi Amerika Serikat yang masih solid dan inflasi Januari yang tumbuh di atas ekspektasi pasar.

Untuk diketahi inflasi Amerika Serikat pada Januari tumbuh 6,4% year-on-year (yoy). Angka tersebut berada di atas ekspektasi yakni 6,2% yoy dan berada jauh dari target The Fed yaitu 2%.

Selain itu Amerika Serikat dilaporkan mampu menyerap 517.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian, jauh lebih tinggi dari sebelumnya yakni 260.000 orang. Tingkat pengangguran pun turun menjadi 3,4% dan merupakan angka terndah sejak Mei 2969.

Kemudian, rata-rata upah per jam masih tumbuh 4,4% year-on-year, lebih tinggi dari prediksi 4,3%.

Ekonomi yang solid dipandang menjadi momentum bagus untuk terus menaikkan suku bunga dalam upaya menurukan angka inflasi.

(ras/ras)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular