Newsletter

Kabar Buruk! The Fed Diprediksi Kerek Suku Bunga 3 Kali Lagi

Putra, CNBC Indonesia
15 February 2023 05:57
Emiten Wall Street. AP
Foto: Emiten Wall Street. AP

Tiga indeks saham utama AS, Wall Street goyah setelah Dow Jones jatuh. Laporan indeks harga konsumen Januari menunjukkan bahwa inflasi tumbuh pada tingkat tahunan 6,4% yang lebih tinggi dari perkiraan.

Dow Jones tergelincir 0,46% menjadi ditutup di 34.089,27. Sedangkan NASDAQ menguat 0,57% menjadi 11.960,15 dan S&P500 turun tipis 0,03 ke 4.136,13.

Imbal hasil Treasury berdetak lebih tinggi, dan imbal hasil Treasury AS 6 bulan ditutup pada 5,02% dan berada di atas 5% untuk pertama kalinya sejak Juli 2007.

Hasil inflasi yang sangat tinggi membuat saham meluncur. Inflasi AS untuk Januari tercatat tumbuh 6,4% year-on-year/yoy, lebih rendah dari bulan sebelumnya. Namun di atas ekspektasi pasar yakni 6,2% yoy.

Selain itu, laporan bulan Desember direvisi untuk menunjukkan sedikit kenaikan, bukan penurunan.

"Meskipun tidak ada kejutan besar dalam pembacaan CPI hari ini, ini adalah pengingat bahwa sementara inflasi telah mencapai puncaknya, mungkin perlu beberapa saat sebelum kita melihatnya moderat ke tingkat normal," kata Mike Loewengart, kepala konstruksi model portofolio di Morgan Stanley Global Investment.

"Pertanyaannya tetap apakah inflasi akan dapat turun ke level target Fed dengan pasar tenaga kerja seketat saat ini," tambahnya. "Itu bisa menjadi resep untuk soft landing, tapi masih harus dilihat kapan Fed akan beralih dari kenaikan suku bunga dan apakah pasar tenaga kerja akan kehilangan ketahanannya."

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular