Inflasi AS Hingga Suku Bunga BI Siap Guncang Pasar Pekan Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia pada perdagangan pekan lalu diselimuti awan mendung, meskipun berbagai sentimen positif dalam negeri menghampiri. IHSG tumbang, pun dengan nasib rupiah yang nelangsa. Lantas bagaimana dengan laju pasar keuangan pada awal pekan ini?
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif sepanjang minggu kemarin. Semat menghijau di tengah pekan, para investor harus mengelus dada melihat pasar saham ditutup di zona merah pada akhir pekan.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG turun 0,45% ke 6.880,33 dalam periode 6-10 Februari 2023.
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa pada pekan ini sebesar Rp9,72 triliun, turun 9,4% dari Rp10,73 triliun pada sepekan sebelumnya.
Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa juga turun 3,70% menjadi 1.116.417 dari 1.159.261 transaksi pada sepekan sebelumnya.
Sementara itu, terjadi peningkatan sebesar 10,31% terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa menjadi 20,54 miliar saham dari 18,62 miliar saham pada sepekan yang lalu.
Kendati IHSG terkoreksi, investor asing masih melakukan beli bersih (net buy) Rp2,12 triliun selama sepekan di pasar reguler.
Adapun tujuh indeks sektoral terparkir di zona merah dengan sektor teknologi (IDXTECHNO) dan properti (IDXPROPERT) menjadi pemberat. Masing-masing longsor 7,64% dan 2,35% sepanjang pekan lalu.
Saham GOTO memiliki andil besar dalam penurunan sektor teknologi dan IHSG ini setelah anjlok 15,32% dalam pekan lalu. Penyebabnya adalah GOTO tidak jadi masuk ke indeks MSCI, sehingga investor melego sahamnya.
Sementara sektor transportasi (IDXTRANS) mampu mencatatkan kinerja positif sebesar 2,44%.
Padahal pekan kemarin banyak sentimen positif yang menghampiri. Pertama, rilis data pertumbuhan ekonomi RI yang tumbuh 5,01% yoy di Q4 2022, mengalahkan estimasi pasar yang naik 4,84%.
Kemudian, data posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2023 mencapai US$ 139,4, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar US$ 137,2 miliar.
Ketiga, rilis data keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi sebesar 123 yang meningkat dibandingkan dengan capaian pada bulan sebelumnya yakni 119,9.
Ditambah pertumbuhan penjualan eceran secara tahunan tetap tumbuh positif. Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember 2022 tercatat tumbuh 0,7% (yoy).
(trp/trp)