
Inflasi AS Hingga Suku Bunga BI Siap Guncang Pasar Pekan Ini

Sentimen pasar pada perdagangan awal pekan ini terbilang sepi. Akan tetapi setelahnya pasar keuangan Indonesia akan kebanjiran sentimen baik dari dalam maupun luar negeri.
Kabar pertama datang dari pasar global, di mana Biro Statistik dan Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan data inflasi (Consumer Price Index/CPI) pada Selasa (14/2/2023) malam waktu Indonesia barat.
Konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi AS melambat menjadi 6,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Januari. Angka ini turun dari 6,5% pada Desember.
Meski demikian, secara bulanan (month to month/mtm) inflasi AS diprediksi naik 0,5% pada Januari atau lebih cepat dari catatan Desember di angka 0,1%. Kenaikan bulanan tersebut terjadi salah satunya didorong oleh permintaan dan konsumsi yang lebih kuat akibat libur natal dan tahun baru.
Kemudian pada Rabu (15/2/2023) Badan Pusat Statistik akan merilis data ekspor impor sekaligus neraca dagang Indonesia pada Januari.
Bulan sebelumnya neraca perdagangan Indonesia pada Desember mengalami surplus untuk ke-32 kali sejak 2021. Tercatat surplus per Desember mencapai US$ 3,86 miliar.
Pada hari yang sama, Inggris juga akan mengumumkan tingkat inflasi konsumen yang diperkirakan melandai ke 10,2% yoy pada Januari, turun dari bulan sebelumnya sebesar 10,5% yoy.
Pada hari yang sama patut diperhatikan juga rilis data penjualan ritel AS yang diperkirakan akan tumbuh 1,6% mom. Angka ini naik dari pertumbuhan negatif 1,1% pada bulan sebelumnya.
Keesokan harinya, Kamis (16/2/2023) Investor perlu memperhatikan pengumuman kebijakan suku bunga Bank Indonesia. Menurut konsensus Tradingeconomics, suku bunga BI akan ditahan di 5,75% pada pertemuan bulan ini.
Sementara pada malam harinya AS akan merilis banyak data yang penting untuk disimak investor. Sebab ada kaitannya dengan kebijakan suku bunga The Fed, seperti klaim pengangguran awal, inflasi produsen, hingga data perumahan.
Investor juga patut menyimak kinerja keuangan tahunan perusahaan yang satu per satu mulai melaporkan kepada investor.
(trp/trp)