Newsletter

Isu Hari Ini: PHK, Inflasi dan Reshuffle Kabinet Jokowi!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
01 February 2023 06:35
New York Stock Exchange,
Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street ditutup bergairah pada perdagangan Selasa (31/1/2023), karena pendapatan yang kuat dan biaya tenaga kerja yang menggembirakan membuat Wall Street mengakhiri Januari 2023 dengan kinerja yang positif.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melesat 1,09% ke posisi 34.086,039, S&P 500 melonjak 1,47% ke 4.076,7 dan Nasdaq Composite melompat 1,67% menjadi 11.584,55.

Wall Street berhasil mengakhiri Januari 2023 dengan kinerja yang positif, sesuai dengan harapan pasar sebelumnya. Selain itu, Wall Street ditutup cerah bergairah setelah beberapa perusahaan merilis kinerja keuangannya pada kuartal IV-2022.

Saham General Motors melonjak 8,35%, setelah produsen mobil tersebut membukukan pendapatan yang kuat. Sedangkan saham PulteGroup melonjak 9,42% setelah homebuilder tersebut melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan, dan saham Exxon Mobil juga naik hampir 2,16% setelah merilis pendapatan kuartal IV-2022.

Di pekan yang cukup sibuk pada awal tahun 2023, sudah 30 perusahaan mewakili 6,8% kapitalisasi pasar S&P 500 melaporkan pendapatan kuartal keempat hari ini. 38,9% kapitalisasi pasar S&P 500 telah dilaporkan. Penghasilan mengalahkan perkiraan sebesar 2% dan 63% perusahaan memilikinya.

Januari yang solid bisa menjadi pertanda baik bagi pasar dan berpotensi menandakan kenaikan lanjutan di bulan-bulan berikutnya.

Di lain sisi, investor cenderung optimis sebelum keputusan suku bunga terbaru bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) setelah dirilisnya indeks biaya tenaga kerja, yang merupakan ukuran penting dari upah yang diperhatikan oleh The Fed.

Indeks ini menunjukkan kompensasi meningkat 1% pada kuartal IV-2022, di bawah perkiraan 1,1% dari polling Dow Jones. Dengan membaiknya data tersebut maka mereka berharap bahwa The Fed dapat memberi sinyal jeda pengetatan dalam waktu dekat.

Adapun pada hari ini, pertemuan The Fed tengah berlangsung hingga Rabu besok dan hasilnya akan diumumkan pada Rabu siang waktu setempat atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Pasar melihat The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) saja menjadi 4,5% - 4,75% pada Rabu besok waktu AS, dengan probabilitas nyaris 100%, berdasarkan data dari perangkat FedWatch milik CME Group.

Selain The Fed, bank sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB) juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan terbaru pada pekan ini, tepatnya pada Kamis mendatang.

ECB diprediksi akan kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin menjadi 3% kali ini, berdasarkan polling dari Trading Economics.

Bank sentral Inggris, (Bank of England/BoE) juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4%.

Banyaknya pengumuman suku bunga pada pekan ini, dan akan semakin tinggi tentunya membuat pasar berhati-hati. Proyeksi kondisi ekonomi terbaru dari para bank sentral akan menjadi perhatian utama, apakah Negara Barat akhirnya mengalami resesi, atau bisa lolos.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular