Newsletter

IHSG Harap-harap Cemas Nantikan Keputusan Suku Bunga BI

Feri Sandria, CNBC Indonesia
17 November 2022 06:15
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Tiga indeks utama Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan Rabu (16/11) waktu New York. Pelemahanini terjadi setelah data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan membuat investor Kembali khawatir terhadap jalur kenaikan suku bunga yang akan diambil The Fed pada pertemuan selanjutnya. Selain itu, sejumlah perusahaan juga melaporkan kinerja yang suboptimal dan outlook yang kurang menjanjikan.

Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,12%. S&P 500 terdepresiasi 0,83% dan indeks padat teknologi Nasdaq anjlok 1,54%.

Investor tampaknya mencoba memastikan seberapa tangguh konsumen dan bisnis terhadap tekanan harga dan biaya pinjaman yang tinggi. Data hari Rabu menunjukkan penjualan ritel AS pada Oktober naik 1,3% dari bulan sebelumnya, di atas konsensus pasar yang memperkirakan kenaikan 1,2%.

The Fed telah secara agresif menaikkan suku bunga tahun ini untuk memperlambat perekonomian. Namun sejauh ini, belanja konsumen tetap relatif kuat, sementara suku bunga yang lebih tinggi membutuhkan waktu untuk mempengaruhi perekonomian.

Presiden The Fed Kansas City Esther George memperingatkan bahwa bank sentral mungkin tidak dapat mendinginkan inflasi tanpa menyebabkan resesi. Data produksi industri yang baru dirilis menunjukkan aktivitas yang melambat, menambah kekhawatiran bahwa bisnis padat modal sedang berjuang untuk menghadapi suku bunga yang lebih tinggi.

Laporan triwulanan dari peritel AS telah menawarkan gambaran yang tidak seragam dan lebih samar-samar.

Emiten pengelola jaringan supermarket Target pada hari Rabu mengatakan pelanggan tokonya mulai mengerem pengeluaran pada kuartal terakhir di tengah prospek ekonomi yang memburuk. Saham perusahaan turun 13%. Pernyataan tersebut kontras dengan hasil yang lebih optimis dari peritel Lowe's, yang melaporkan penjualan lebih kuat dari perkiraan dan meningkatkan ekspektasi di masa depan, didorong oleh belanja perbaikan rumah. Saham naik 2,9%.

Mencerminkan ketakutan akan melemahnya ekonomi, pasar obligasi AS memperpanjang inversinya-salah satu indikator utama resesi Wall Street. Selisih antara yield Treasury Note 10 tahun dan dua tahun yang biasanya positif telah turun menjadi negatif 0,670 poin persentase, mendekati laju selisih inversi paling tajam sejak 1982.

Imbal hasil pada obligasi AS 10-tahun turun menjadi 3,693% dari semula 3,798% pada Selasa malam. Yield obligasi dua tahun AS yang lebih sensitif terhadap ekspektasi suku bunga jangka pendek naik tipis menjadi 4,363% dari semula 4,359%.

(fsd/fsd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular