Newsletter

Ada Kabar Genting dari China, Begini Prediksi Gerak IHSG dan Rupiah

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
22 January 2024 06:00
1250820430
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/9/223). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia pekan lalu keok karena sentimen dari dua raksasa ekonomi, Amerika Serikat (AS) dan China. Keduanya mampu membuat kinerja mingguan rupiah dan pasar saham tersungkur.

Sementara sentimen penggerak pasar saham dan rupiah pekan ini dapat dicermati pada halaman ketiga 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Jumat (19/1/2024). Dalam sepekan, IHSG juga melemah 0,19%. Artinya, IHSG sudah melemah dalam dua pekan beruntun.

Sementara itu rupiah ditutup di posisi Rp 15.610 per US$ 1. Rupiah menguat tipis 0,03%. Penguatan tersebut memperpanjang tren positif pada Kamis di mana rupiah menanjak 0,13%.

Namun, secara keseluruhan, mata uang Garuda melemah 0,42% pada pekan ini. Pelemahan dalam sepekan tersebut memperpanjang derita rupiah yang juga melemah pada dua pekan sebelumnya.
Artinya, rupiah belum pernah menguat dalam sepekan sepanjang tahun ini.
Pada pekan pertama Januari, rupiah ambruk 0,75%, pekan kedua jatuh 0,23% dan pekan ketiga terkapar 0,42%.

Pelemahan IHSG dan rupiah disebabkan sejumlah faktor mulai dari ambruknya ekonomi China, ketegangan di Timur Tengah, hingga keraguan pelaku pasar global akan kebijakan dovish di Amerika Serikat (AS). Pelaku pasar mulai ragu jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Pelaku pasar mulai ragu jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Keyakinan pasar akan pemangkasan suku bunga yang mulai goyah ini tercermin dari perangkat CME's Fed Watch Tool. Dalam data terbaru, pelaku pasar memperkirakan kemungkinan 48,1% pemangkasan suku bunga di Maret. Kemungkinan ini jauh lebih rendah dibandingkan pada pekan lalu di angka 71%.

Keraguan pelaku pasar global juga membuat dolar AS kembali terbang. Indeks dolar AS sempat menguat hingga 103,5 pada Rabu pekan ini yang merupakan rekor tertingginya sejak 12 Desember 2023 atau sebulan lebih. Kondisi ini menandai jika dolar kembali menjadi incaran sehingga mata uang negara lain jatuh, termasuk rupiah.

Keraguan pelaku pasar akan suku bunga AS dilandasi fakta jika ekonomi AS masih berlari kencang.

Penjualan ritel untuk periode Desember 2023 tumbuh 0,6% secara bulanan(month-to-month/mtm), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,3% dan konsensus pasar sebesar 0,4%.

Inflasi AS pada Desember 2023 juga meningkat 3,4% yoy, lebih panas dibandingkan konsensus pasar yang proyeksi hanya naik 3,2% yoy dan bulan sebelumnya sebesar 3,1% yoy.

Kemudian, ekonomi China yang hanya tumbuh 5,2% tahun lalu juga jadi penyebab tumbangnya rupiah dan IHSG. Ini akan menjadi salah satu pertumbuhan tahunan terlemah China dalam lebih dari tiga dekade terakhir atau sejak 1990 silam, di luar tahun-tahun yang terdampak pandemi Covid-19.

Melemahnya ekonomi China juga tercermin dari berlanjutnya deflasi. Indeks Harga Konsumen China turun atau mengalami deflasi sebesar 0,3% secara tahunan(year-on-year) pada Desember 2023.

Sementara itu, untuk Indeks Harga Produsen China juga tercatat deflasi sebesar 2,7% yoy pada Desember 2023, dibandingkan deflasi 3% pada bulan sebelumnya dan meleset dari konsensus pasar yang proyeksi deflasi 2,6%. Hal tersebut menandakan deflasi produsen selama 15 bulan berturut-turut, dan masih menjadi persoalan utama dalam perekonomian China.

Bagi Indonesia, melemahnya ekonomi China juga menjadi peringatan keras mengingat China adalah pasar ekspor terbesar bagi Indonesia. Bila ekonomi China terus melemah dan ekspor turun maka pasokan dolar bisa berkurang sehingga rupiah tertekan.

Lainnya adalah ketegangan geopolitik di sejumlah wilayah juga meningkatkan ketidakpastian global.
Kelompok Houthi Yaman yang didukung Iran melakukan serangan terhadap kapal-kapal komersial sebagai solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza di Jalur Laut Merah.

Iran melancarkan serangan rudal dan drone terhadap apa yang mereka sebut sebagai sasaran "teroris" di Pakistan pada Selasa (16/1/2024). Dilaporkan dua orang tewas.

Pakistan yang marah dan menarik duta besarnya dari Iran kemudian menyerang sasaran militan di Iran pada hari Kamis. Ini menewaskan sembilan orang.

Sementara itu, untuk Indeks Harga Produsen China juga tercatat deflasi sebesar 2,7% yoy pada Desember 2023, dibandingkan deflasi 3% pada bulan sebelumnya dan meleset dari konsensus pasar yang proyeksi deflasi 2,6%.

Hal tersebut menandakan deflasi produsen selama 15 bulan berturut-turut, dan masih menjadi persoalan utama dalam perekonomian China.

Terjadinya deflasi pada Indeks Harga Konsumen dan Indeks Harga Produsen adalah hal yang langka mengingat permintaan domestik China biasanya sangat kencang.

Bagi dunia, China adalah motor pertumbuhan ekonomi terbesar kedua setelah China sehingga pelemahan ekonomi Tiongkok bisa membuat pemulihan ekonomi global macet.

Bagi Indonesia, melemahnya ekonomi China juga menjadi peringatan keras mengingat China adalah pasar ekspor terbesar bagi Indonesia. Bila ekonomi China terus melemah dan ekspor turun maka pasokan dolar bisa berkurang sehingga rupiah tertekan.

Ketegangan geopolitik di sejumlah wilayah juga meningkatkan ketidakpastian global sehingga IHSG dan rupiah pun tertekan.

Indeks utama Wall Street menguat pada akhir pekan lalu diiringi oleh indeks S&P500 yang mencapai level tertinggi sepanjang masa, melampaui rekor harga tertingginya pada Januari 2022.

S&P500 naik 1,23% dan ditutup pada 4.839,81 pada Jumat (19/1/2024). Sementara Dow Jones menguat 1,05% menjadi 37.863,80. Nasdaq naik 1,7% menjadi 15.310,97.

Rekor tersebut mengikuti reli yang mengejutkan pada bulan-bulan terakhir tahun 2023, karena investor memanfaatkan tanda-tanda perlambatan inflasi dan sinyal dari Federal Reserve (The Fed) bahwa mereka akan memangkas suku bunga.

Kendati prospek pemangkasan suku bunga bisa lebih lama dari perkiraan awal, akan tetapi kejelasan semakin nampak pasca Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic menyampaikan pidato mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga AS akan dimulai pada kuartal ketiga mendatang.

Hal ini setidaknya mulai memberikan kejelasan, kendati kondisi pasar tenaga kerja masih ketat, ditambah inflasi yang masih memanas. Sentimen pasar ke depan tentu masih akan dipengaruhi bagaimana respon kebijakan the Fed lebih lanjut dalam menanggapi setiap data ekonomi yang rilis, terutama yang akan diumumkan pada pertemuan akhir Januari ini.

Di lain sisi, pada hari ini sejumlah saham mega cap turut mendorong gerak wall street, diantaranya saham Microsoft (MSFT) dan Apple (AAPL), masing-masing menguat 0,30% dan 0,50%. Kemudian, disusul saham kapitalisasi pasar jumbo lain seperti Nvidia (NVDA), META Platform (META), dan Alphabet (GOOG) . Ketiga saham tersebut bergerak menguat di kisaran 1%.

Gerak IHSG dan rupiah pada pekan ini akan digerakkan oleh berbagai sentimen baik dari dalam maupun luar negeri.

IHSG pada hari ini berpotensi bergerak di rentang 7.200 sebagai support hingga 7.260 sebagai resisten. Sementara rupiah bergerak di rentang 15.650 hingga 16.000.

Dari dalam negeri, pada Senin (22/1/2023) Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan uang beredar M2 Indonesia periode Desember 2023.

Diketahui, posisi M2 pada periode November 2023 tercatat sebesar Rp 8.573,6 triliun atau naik 3,3% secara tahunan (yoy). Perkembangan M2 pada November 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat.

Sebagai catatan, M2 adalah uang beredar dalam arti luas (M2) meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.

Sementara itu, penyaluran kredit pada November 2023 tumbuh 9,7% yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,7% yoy.

Kemudian, tagihan bersih kepada pemerintah pusat terkontraksi sebesar 15,0% yoy, setelah terkontraksi sebesar 11,7% yoy pada Oktober 2023.

Pada periode yang sama, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 0,3%, setelah tumbuh sebesar 6,1% pada bulan sebelumnya.

Kemudian, pada Rabu (24/1/2024) akan ada rilis Penanaman Modal Asing Indonesia secara tahunan (yoy). Diketahui, Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat penanaman modal asing (PMA) ke Indonesia sebesar Rp196,2 triliun pada kuartal III 2023. Nilai tersebut naik 16,2% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp168,9 triliun.

Realisasi investasi asing pun meningkat 5,3% dibandingkan pada kuartal sebelumnya (qtq). Sepanjang April-Juni 2023, realisasi PMA ke tanah air tercatat sebesar Rp186,3 triliun. Menurut sektornya, investasi asing paling banyak ke industri logam dasar, barang logam, serta bukan mesin dan peralatannya sebesar US$3,3 miliar pada kuartal III/2023.

Realisasi PMA juga banyak masuk ke sektor industri kimia dan farmasi serta pertambangan yang sama-sama sebesar US$1,3 miliar. Kemudian, realisasi PMA ke sektor industri kertas dan percetakan senilai US$1,2 miliar. Ada pula investasi asing ke sektor pertambangan serta sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar US$1,1 miliar.

Sementara dari luar negeri, datang dari negeri Paman Sam Amerika Serikat (AS). Pada pekan depan, AS akan merilis data lowongan pekerjaan JOLTs periode Desember 2023.

Diketahui, jumlah lowongan pekerjaan mengalami penurunan sebesar 62.000 dari bulan sebelumnya menjadi 8,790 juta pada November 2023, menandai level terendah sejak Maret 2021 dan berada di bawah konsensus pasar sebesar 8,85 juta. Penurunan ini merupakan penurunan lowongan pekerjaan di AS selama tiga bulan berturut-turut, yang mencerminkan kondisi pasar tenaga kerja yang terus melemah.

Sementara dari negeri Tirai Bambu China pada Senin (22/1/2024) akan merilis suku bunga utama kredit PboC periode Januari 2024.

Diketahui, People Bank of China (PBoC) mempertahankan stabilitas suku bunga pinjamannya pada keputusan Desember 2023, sebagai bagian dari upaya terus-menerus untuk mendukung pemulihan ekonomi. Suku bunga dasar kredit (LPR) satu tahun, yang digunakan untuk pinjaman jangka menengah kepada perusahaan dan rumah tangga, dipertahankan pada rekor terendah 3,45% selama empat bulan berturut-turut.

Sementara itu, tingkat lima tahun yang menjadi acuan untuk hipotek tetap pada 4,2% untuk bulan keenam berturut-turut. Keputusan ini muncul setelah bank sentral meningkatkan injeksi likuiditas pekan lalu, sambil tetap mempertahankan suku bunga yang tidak berubah.

Meskipun demikian, sektor properti, yang berkontribusi seperempat pada ekonomi China, tetap menjadi tantangan untuk pemulihan karena risiko gagal bayar pembangun semakin meningkat, meskipun upaya pemerintah untuk merangsang permintaan dan mengatasi masalah likuiditas. Mata uang yuan menguat 2,55% pada periode November 2023, namun secara year-to-date mengalami penurunan sebesar 3,4%.

Senin, 22 Januari 2024

Agenda Ekonomi :

  1. Rate Pinjaman China

  2. Rilis M2 Indonesia

Agenda Perusahaan :

  1. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) OCAP

Berikut data indikator ekonomi nasional :

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular