
Kengerian yang Disebut Jokowi Nyata, Nih Bukti Terbaru di RI!

Ekonom Bank Danamon Irman Faiz menjelaskan pelemahan ekspor juga disebabkan melambatnya perekonomian mitra dagang utama Indonesia.
Seperti diketahui, ekspor China ke seluruh dunia pada Oktober melandai 0,3% (year on year(yoy)) dan ambruk 7,5% (month to month/mtm). Kondisi ini berbanding terbalik dengan kenaikan 5,7% (yoy) pada September.
Sementara itu, total permintaan impor barang China pada Oktober melandai 0,7% (yoy) dan ambruk 10,4% (mtm).
Kantor kepabeanan China mencatat impor dari Indonesia pada Oktober tercatat US$ 6,76 miliar, turun dibandingkan yang tercatat pada Spetember yakni US$ 7,82 miliar.
Indeks aktivitas manufaktur Purchasing Manufacturing Index (PMI Jepang dan Amerika Serikat (AS) yang menjadi pasar utama ekspor Indonesia juga melemah.
PMI Manufaktur Jepang melambat menjadi 50,7 pada Oktober, dari 50,8 pada September. PMI Manufaktur AS melambat dari 52 pada September menjadi 50,4 pada Oktober.
Faisal mengatakan neraca perdagangan juga akan menyusut karena pertumbuhan impor lebih kencang.
"Kemungkinan akan ada impor yang dimajukan untuk persiapan akhir tahun. Pemulihan ekonomi domestik juga terus terakselerasi yang menunjukkan membaiknya permintaan domestik," tutur Faisal.
Dalam catatan BPS, impor Indonesia terutama konsumsi biasanya terus merangkak naik karena produsen menyiapkan adanya lonjakan permintaan akhir tahun. Impor BBM juga biasanya meningkat karena peningkatan penggunaan BBM selama libur akhir tahun.
TIM RISET CNBC INDONESIA