CNBC Indonesia Research

Oktober-Desember, Bakal Jadi Kuartal Emas Lagi Bagi ADHI?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 31/10/2022 15:50 WIB
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Karya (ADHI) melakukan aksi korporasi yakni penambahan modal Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau Rights Issue (RI). Targetnya bisa meraup Rp1,9 triliun dana segar dari publik.

Gelarannya pun sudah dimulai pada 24 Oktober 2024, yakni cum date di pasar Reguler dan Pasar Negosiasi. Artinya pemilik saham hingga tanggal tersebut mendapatkan hak dalam aksi korporasi tersebut, Penjatahan final efek yang dipesan akan dilaksanakan pada 11 November 2022.

Selain mendapatkan dana dari masyarakat, ADHI juga akan mendapatkan Rp1,98 triliun dari Penyertaan Modal negara (PMN). Jika di total, ADHI akan mengantongi Rp3,87 triliun dari publik dan negara.

Berdasarkan keterbukaan informasi di laman idx.co.id uang tersebut akan digunakan untuk peningkatan kapasitas usaha ADHI dalam penyelesaian Proyek Strategis Nasional. Adapun proyek tersebut yakni Tol Solo-Yogyakarta YIA Kulonprogo, Tol Yogyakarta-Bawen dan SPAM Karian-Serpong (Timur), dan pengembangan bisnis lainnya baik di bidang infrastruktur maupun bisnis berbasis lingkungan.

Dana yang dihimpun akan menjadi penting bagi ADHI untuk menyediakan modal kerja dalam menyelesaikan pembangunan infrastruktur. Selain itu juga mampu menjaga rasio hutang ADHI karena ada dukungan modal.

Muhammad Naufal Yunas mencatat dalam risetnya, rasio hutang bersih terhadap ekuitas ADHI akan turun menjadi 1,32x dari 2,18x (tanpa modal RI dan PMN). Begitu juga dengan rasio liabilitas dibandingkan ekuitas menjadi 3,29x.

Foto: BRI Danareksa
Ekuitas ADHI Paska Right Isuue dan PMN


(ras/ras)
Pages