
Party is Over! Cuan Dagang RI Mulai Melorot

Komoditas ekspor andalan Indonesia yakni batu bara, harganya masih melejit pada September. Rata-rata harga batu bara menembus US$ 430,8 per ton pada September. Harganya naik 6,2% dibandingkan Agustus.
Harga batu bara bahkan mencapai rekor tertingginya pada 5 September 2022 di angka US$463,75 per ton. Batu bara berkontribusi 19% terhadap total ekspor Indonesia sehingga kenaikan harga akan berdampak kepada kinerja ekspor.
Namun, ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution mengingatkan ancaman resesi global bisa semakin mengancam ekspor Indonesia ke depan.
"Risiko resesi global akan membebani prospek ekspor dalam jangka menengah," tutur Damhuri, kepada CNBC Indonesia.
Sebaliknya, nilai impor diperkirakan bakal melonjak sejalan dengan pemulihan ekonomi global. Pemulihan tersebut tercermin dari peningkatan PMI Manufaktur Indonesia dari 51,7 pada Agustus menjadi 53,7 pada September.
Baik ekspor ataupun impor sama-sama mencetak rekor tertingginya pada Agustus lalu. Lonjakan ekspor terutama ditopang oleh kenaikan ekspor besi dan baja, batu bara, dan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO).
Sementara itu, impor terbesar masih berupa mesin/peralatan mekanis dan bagiannya dan mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya.
Nilai impor Indonesia terus merangkak naik sejak pertengahan tahun, dari US$ 18,61 miliar menjadi US$ 22,15 miliar. Selain pemulihan ekonomi, ekspor juga meningkat karena pelemahan nilai tukar rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)