
Wall Street Ambruk, Awas IHSG Terperosok Hari Ini!

Berbeda dengan IHSG, pelaku pasar currency dan SBN menyambut dingin pidato Presiden Jokowi.
Rupiah bahkan melemah dua hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (16/8/2022). Kembali munculnya isu resesi global membuat dolar AS yang menyandang status safe haven diuntungkan. Selain itu, isu kenaikan harga Pertalite juga memberikan tekanan bagi rupiah.
Melansir data Refinitiv, begitu perdagangan dibuka pada Selasa kemarin, rupiah langsung melemah 0,24% ke Rp 14.770/US$. Depresiasi kemudian bertambah menjadi 0,27% ke Rp 14.780/US$.
Di penutupan perdagangan, rupiah berada di Rp 14.765/US$, melemah 0,17% di pasar spot.
Sementara itu, mayoritas mata uang di Asia bertekul lutut di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (17/8/2022.
Melansir Refinitiv, yuan China menjadi mata uang terbaik di Asia, di mana berhasil melibas dolar AS sebanyak 0,12%.
Sementara itu dolar Hong Kong melemah 0,02%, dolar Singapura melemah 0,36%, won Korea melemah 0,43%, baht Thailand terkoreksi 0,25% dan ringgit Malaysia terkoreksi 0,04%.
Pelemahan mata uang di Asia dipicu oleh menguatnya dolar AS. Indeks Dollar menguat ke 106,66 pada penutupan perdagangan kemarin, atau tertinggi sejak 27 Juli 2022.
Di pasar SBN, harga mayoritas SBN ditutup melemah pada perdagangan Selasa (16/8/2022), di tengah menguatnya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS.
Mayoritas investor melepas SBN ditandai dengan naiknya yield. Hanya SBN tenor 3 dan 25 tahun yang ramai diburu oleh investor, ditandai dengan turunnya yield.
Melansir data dari Refinitiv, SBN bertenor 3 tahun turun 1 basis poin (bp) ke posisi 6,087%. Sedangkan yield bertenor 25 tahun turun tipis 0,1 bp ke 7,568%.
Sementara untuk yield SBN berjatuh tempo 10 tahun yang merupakan SBN acuan negara menguat 1,9 bp ke posisi 7,068%.
Kondisi pasar sekunder berbanding terbalik dengan pasar primer. Pada lelang Surat Utang Negara, Selasa (17/8/2022), pemerintah menerima penawaran sebanyak Rp 72,16 triliun.
Jumlah tersebut adalah yang tertinggi ke empat sepanjang 2022. Nilai tersebut juga yang menjadi yang tertinggi sejak 15 Februari atau dalam lima bulan terakhir.
Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah menyerap utang sebesar Rp 21,65 triliun, tertinggi dalam lima bulan terakhir.
Pada lelang hari ini, penawaran yang datang dari investor asing mencapai Rp 16,79 triliun. Jumlah tersebut adalah yang tertinggi sepanjang tahun ini. Jumlah tersebut melonjak hampir tiga kali lipat dibandingkan lelang sebelumnya.