Polling CNBC Indonesia

Jokowi Larang Ekspor Sawit, Akankah Neraca Dagang RI Defisit?

Maesaroh, CNBC Indonesia
14 June 2022 10:37
Suasana pengisian BBM di SPBU Bojongsari,
Foto: Suasana pengisian BBM di SPBU Bojongsari, Jawa Barat, Jumat (14/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail Samuel mengatakan relaksasi ekspor CPO pada akhir Mei akan membantu nilai ekspor bulan lalu. Kenaikan harga komoditas batu bara, baja, dan besi juga akan ikut mendongrak nilai ekspor Mei.

"Ada relaksasi ekspor CPO dan kenaikan ekspor iron and steel serta harga batu bara yang menyentuh US$ 350 per ton," tutur Mikail, kepada CNBC Indonesia.

Merujuk data Refinitiv, rata-rata harga batu bara pada Mei menyentuh US$ 369,96 per ton, lebih tinggi daripada April (US$ 310,85 per ton). Ekonom Bank Pemata Josua Pardede menjelaskan libur Lebaran juga akan berdampak kepada laju ekspor impor Mei. Libur Lebaran pada tahun ini berlangsung sejak 29 April hingga 8 Mei 2022.

"Kinerja ekspor diperkirakan turun sejalan dengan jumlah hari produktif yang lebih sedikit pada bulan Mei karena bertepatan dengan perayaan Idul Fitri," tuturnya.

Kinerja impor diperkirakan akan meningkat pada Mei seiring membaiknya perekonomian domestik dan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Konsensus pasar memperkirakan impor meningkat 34,06% pada Mei tahun ini atau lebih besar dibandingkan pertumbuhan 21,97% pada April.

"Kemungkinan impor lebih tinggi karena penurunan PPKM ke Level 1," ujar Mikail.

Harga minyak mentah yang tinggi juga diperkirakan akan melambungkan impor pada Mei tahun ini. Merujuk data Refintiv, harga minyak mentah Brent pada Mei tahun ini rata-ratanya ada di kisaran US$ 111,96 per barel. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata pada April yang tercatat US$ 105,92 per barel.

"Kenaikan harga minyak mentah akan memangkas surplus neraca perdagangan karena Indonesia adalah net importir minyak," tutur ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman.


Menurut data BPS, impor minyak  Indonesia  baik mentah maupun hasil minyak pada April 2022 mencapai US$ 3,3 miliar, naik 9,4% dibandingkan Maret 2022 dan melonjak 89% dibandingkan April 2022. 

Secara akumulatif impor minyak dan hasil minyak pada Januari-April 2022 menembus US$ 10,62 miliar, melesat 76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular