Newsletter

Hari Baru, Horor Baru! Sekarang Minyak Bikin Gara-gara...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 June 2022 06:10
Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Foto: Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)

Beralih ke bursa saham AS, tiga indeks utama finis di jalur merah. Dow Jones Industrial Average (DJIA), S&P 500, dan Nasdaq Composite melemah masing-masing 0,82%, 1,09%, dan 0,74%.

Koreksi di Wall Street terjadi akibat perlambatan saham-saham teknologi. Maklum, sebelumnya saham-saham ini sudah naik lumayan tinggi.

Saham Amazon, misalnya. Selama periode 24 Mei-7 Juni, harga saham perusahaan besutan Jeffrey 'Jeff' Bezos ini melonjak 18,15%. Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham berkode AMZN tersebut anjlok lebih dari 1,5%.


Selain itu, investor juga mencemaskan perkembangan harga minyak. Pada pukul 00:37 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 123,87/US$. Melonjak 2,74% dan menjadi yang tertinggi sejak 8 Maret.

Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 122,65/US$. Melejit 2,71% sekaligus jadi rekor tertinggi juga sejak 8 Maret.

Harga minyak yang semakin mahal akan membuat harga BBM di Negeri Paman Sam ikut terdongkrak. Pada 6 Juni, rata-rata harga BBM reguler di AS tercatat US$ 4,87/galon. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang sejarah.

"Investor terus menggaungkan narasi inflasi setiap kali harga energi naik," ujar Thomas Hayes, Managing Member di Great Hill Capital LLC yang berbasis di New York (AS), seperti dikutip dari Reuters.

Saat harga BBM makin mahal, maka konsumsi tentu akan tergerus. Padahal konsumsi adalah motor utama perekonomian Negeri Adidaya.

Oleh karena itu, perlambatan ekonomi di AS sepertinya sulit dihindari. Bank Dunia dalam laporan Global Economic Prospect edisi Juni memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada 2022 tumbuh 2,5%. Turun 1,2 poin persentase dibandingkan proyeksi Januari dan jauh melambat ketimbang 2021 yang tumbuh di atas 5%.

"Ada risiko yang nyata tentang kenaikan harga energi lebih dari yang diperkirakan. Sebelumnya, kenaikan harga minyak terjadi saat sumber energi lainnya seperti batu bara dan gas alam melimpah. Sekarang harga seluruh bahan bakar fosil naik sehingga kemungkinan beralih ke sumber energi lain menjadi terbatas," sebut laporan Bank Dunia.

Halaman Selanjutnya --> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular