Newsletter

Kunci Pergerakan Pasar Hari Ini: Kabar Baik Inflasi

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
02 June 2022 06:10
Bursa saham Amerika Serikat (AS)  Wall Street
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan Rabu (1/6/2022) di tengah kekhawatiran akan kondisi ekonomi Negara Adidaya tersebut usai pergerakan volatil pada Mei.

Dow Jones drop 176,89 poin (-0,5%) ke 32.813,23 setelah sempat berayun dengan rentang lebar, dari reli lebih dari 280 poin dan koreksi hingga 400 poin. Sementara itu, S&P 500 melemah 0,8% ke 4.101,23 dan Nasdaq mundur 0,7% ke 11.994,46.

"Kita kemungkinan melihat volatilitas di pertengahan awal Juni, dan mungkin porsi yang lumayan sepanjang Juni, karena kita tak akan mendapati informasi yang melegakan sebelum itu," tutur Kepala Perencana Investasi SoFi Liz Young kepada CNBC International.

Saham finansial mencetak kinerja terburuk di indeks S&P 500 diperberat oleh koreksi Goldman Sachs dan JPMorgan Chase sebesar 1% lebih. Saham material dan perjalanan menyusul dan sebaliknya saham teknologi masih menguat.

Kekhawatiran yang membayangi benak pasar terutama berasal dari kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang memperketat moneternya dengan menaikkan suku bunga acuan dan membalik stimulus selama pandemi.

Hari Rabu juga menjadi awal pelaksanaan rencana The Fed untuk mengurangi neraca keuangannya (balance sheet), yang telah menggelembung hingga nyaris US$ 9 triliun selama pandemi Covid.

Pengurangan dilakukan dengan menjual surat berharga yang sebelumnya diburu, guna menyerap likuiditas berlebih di pasar. Di sisi lain, suku bunga acuan telah dinaikkan dua kali sepanjang tahun ini, dengan salah satu kenaikan sebesar 50 basis poin (bp). Ke depan, kenaikan suku bunga diprediksi masih terbuka guna menjinakkan inflasi.

Kecemasan akan agresivitas pengetatan moneter kian memuncak setelah Institute for Supply Management (ISM) melaporkan Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) di angka 56,1 pada Mei, naik dari posisi sebulan sebelumnya sebesar 55,4.

Artinya, sektor manufaktur masih ekspansif, sehingga diprediksi kenaikan suku bunga tidak terlalu memukul sektor riil. Hanya saja, pembukaan lapangan kerja justru anjlok pada April yang mengindikasikan bahwa ekonomi masih perlu traksi untuk bertumbuh.

Sepanjang Mei, Dow Jones dan S&P 500 relatif tak bergerak jauh, dengan koreksi tipis sementara Nasdaq ambrol lebih dari 2%. Namun secara historis, S&P 500 terhitung sudah memasuk pasar bearish bulan lalu, dengan koreksi lebih dari 20% dari rekor tertingginya. Nasdaq turun sekitar 26% dari posisi tertingginya.

(ags/ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular