Musim Laporan Keuangan Tiba, Bagaimana Gerak IHSG Hari Ini?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia tampak bertenaga pada perdagangan Rabu (26/1/2021), meskipun sentimen negatif datang dari segala penjuru.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu ditutup di area positif. Kemudian, SBN mayoritas ditutup menguat. Sedangkan rupiah bergerak stagnan.
IHSG ditutup menguat 0,5% di level 6.600,82 pada perdagangan Rabu (26/1/2022).
Indeks sempat melemah ke zona merah di sesi I perdagangan. Namun satu jam sebelum penutupan IHSG berbalik arah alias rebound dan finish di zona hijau.
Nilai transaksi mencapai Rp 13 triliun. Namun asing net sell tipis Rp 106 miliar di pasar reguler.
Pergerakan IHSG mengekor bursa saham Asia yang juga berbalik arah ke zona hijau dengan indeks Straits Times memimpin penguatan setelah terapresiasi 0,92%.
Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup menguat pada perdagangan Rabu (26/1/2022).
Melansir data dari Refinitiv, yield SBN bertenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara berbalik naik 0,3 basis poin (bps) ke level 6,411%, sedangkan untuk yield SBN berjatuh tempo 30 tahun menguat 0,3 bp ke level 6,889%.
Adapun yield SBN berjangka waktu 15 tahun dan 25 tahun cenderung stagnan atau sama dengan level pada perdagangan sebelumnya, yakni di level 6,403% dan 7,241%.
Rupiah ditutup stagnan di Rp 14.350/US$, meskipun sempat menguat di awal perdagangan.
Bank Indonesia memiliki amunisi cukup banyak untuk melakukan intervensi. Cadangan devisa di bulan Desember tercatat sebesar US$ 144,9 miliar, yang bisa digunakan untuk menstabilkan rupiah dengan melakukan triple intervention, yakni intervensi di pasar Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), di pasar spot, sampai ke pasar Surat Berharga Negara (SBN).
(ras/vap)