
Musim Laporan Keuangan Tiba, Bagaimana Gerak IHSG Hari Ini?

IHSG berpotensi bergerak variatif pada perdagangan hari ini setelah pernyataan The Fed akan segera menaikkan suku bunga. Fokus investor mulai berpindah ke rilis kinerja laporan keuangan emiten di Indonesia yang diprediksi membaik di 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dari luar negeri, hasil pertemuan The Fed semalam sesuai perkiraan sebagian pasar bahwa suku bunga akan segera naik. Walaupun belum ada jadwal pasti mengenai kenaikan suku bunga.
"Dengan inflasi yang jauh di atas 2 persen dan pasar tenaga kerja yang kuat, Komite mengharapkan akan segera menaikkan kisaran target suku bunga dana federal," kata pernyataan The Fed.
Para pelaku pasar optimis kenaikan suku bunga pada bulan Maret. Ini berdasarkan pada agenda tapering yang dijadwalkan berakhir pada bulan tersebut.
Berdasarkan data CME Fedwatch, pelaku pasar mengantisipasi bahwa The Fed bakal menaikkan suku bunga acuan paling cepat 25 bps pada Maret 2022 dengan probabilitas 91,5%.
Semakin memperburuk sentimen, ketegangan di perbatasan Ukraina kembali tereskalasi.
Rusia masih menempatkan lebih dari 100.000 pasukan di perbatasan Ukraina. Hal ini membuat negara-negara barat protes keras, karena menilai Rusia sedang bersiap untuk melakukan invasi di wilayah eks Uni Soviet tersebut. AS balas menggertak dengan menyiagakan 8.500 personel angkatan bersenjata untuk diterjunkan ke Eropa sewaktu-waktu.
Dari dalam negeri, investor mulai mencermati rilis laporan keuangan emiten-emiten. Ada ekspektasi kinerja tahun 2021 membaik dibandingkan dengan tahun 2020 sejalan dengan pemulihan ekonomi Indonesia.
Musim rilis laporan keuangan dimulai dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang berhasil membuat kinerja positif pada tahun buku 2021. Laba BBNI 2021 tercatat Rp 10,89 triliun atau tumbuh 232,32% yoy, naik 3 kali lipat dari laba pada 2020.
Setelah BBNI, rilis kinerja bank besar lainnya yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan segera diumumkan hari ini, Kamis (27/1/2022).
Akan tetapi, angka kasus harian Covid-19 yang melesat setiap hari menghantui gerak IHSG.
Kemarin, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan ada tambahan 7.010 kasus konfirmasi positif, tertinggi dalam lebih dari 4 bulan terakhir, tepatnya sejak 8 September lalu.
DKI Jakarta membukukan tambahan kasus harian terbanyak yakni 3.509, sehingga kemungkinan status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bakal dinaikkan semakin besar.
Kenaikan status menjadi level 3 bisa terjadi pekan depan, mengingat PPKM saat ini berlaku sampai tanggal 31 Januari. Akibatnya ekonomi akan menjadi lesu dan membuat ekspektasi kinerja keuangan emiten-emiten menjadi turun. Tentu saja hal ini menjadi sentimen negatif bagi aset berisiko seperti saham. Ini akan jadi pemberat bagi laju pasar keuangan Indonesia.
(ras/vap)