Newsletter

Kabar Baik dari Segala Penjuru, IHSG 'All Time High' Lagi?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
12 November 2021 06:00
Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Foto: Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)

Dari Negeri Paman Sam (AS), bursa Wall Street secara mayoritas ditutup menguat pada perdagangan Kamis (11/11/2021). Ini terjadi di tengah menguatnya kembali saham teknologi setelah kemarin terpukul oleh sentimen inflasi.

Indeks S&P 500 ditutup naik tipis 0,06% ke level 4.649,27 dan Nasdaq Composite berbalik arah dengan menguat 0,52% ke 15.704,28. Namun untuk indeks Dow Jones kembali melemah 0,44% ke level 35.921,23.

Beberapa saham teknologi rebound pada perdagangan kemarin setelah melonjaknya data indeks harga konsumen (IHK) AS periode Oktober yang mendorong melonjaknya imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (Treasury) pada Rabu (10/11/2021) lalu. Saham Nvidia melesat 3.2% dan saham AMD melonjak 4.4%.

Di lain sisi, saham produsen komoditas di indeks S&P 500 menguat karena investor bertaruh pada inflasi yang berkelanjutan. Dana SPDR Sektor Material mencapai level tertinggi barunya sepanjang masa. Saham pertambangan Freeport-McMoRan meroket 9%, sedangkan saham produsen baja Nucor melesat 2,7%.

Namun, saham Disney anjlok hingga 7,07% pada penutupan perdagangan Kamis, setelah perseroan melaporkan kinerja laba bersih dan pendapatan kuartal III-2021 yang meleset dari perkiraan pasar. Jumlah pelanggan Disney+ juga tidak sesuai dengan ekspektasi.

Pada Rabu lalu, Indeks harga konsumen (IHK) AS dilaporkan melesat 6,2% secara tahunan (year-on-year/yoy), atau lebih panas dari estimasi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 5,9%.

Angka itu juga menjadi yang tertinggi sejak tahun 1990. Secara bulanan (month-on-month/mom), IHK melompat 0,9% atau di atas estimasi yang sebesar 0,6%.

"Inflasi yang tetap tinggi, mengejutkan banyak orang yang memperkirakan harga akan kembali turun lebih cepat," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar LPL Financial, dilansir dari CNBC International.

"Anda tidak dapat menutup ekonomi sebesar US$ 20 triliun dan tidak merasakan guncangan saat dimulai kembali, tetapi kami berharap masalah rantai pasokan akan teratasi pada kuartal mendatang dan inflasi juga akan lebih tenang kedepannya," tambah Detrick.

Merespons data IHK AS, trader menaikkan ekspektasinya ketika kenaikan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pertama akan terjadi.

Pasar berjangka dana Fed kini melihat peluang yang lebih besar dari kenaikan suku bunga penuh pertama The Fed yang datang pada Juli tahun 2022.

(chd/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular