Newsletter

Kebangkitan Indonesia di Depan Mata!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 November 2021 05:55
Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell  (AP Photo/Steven Senne)
Ketua Bank Sentral AS Jerome Powell (AP Photo/Steven Senne)

Beralih ke bursa saham AS, tiga indeks utama ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan lalu. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,25%, S&P 500 bertambah 0,19%, dan Nasdaq Composite terangkat 0,33%. Ketiganya mengukir rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Wall Street menutup Oktober 2021 dengan manis. Sejak akhir 2020 (year-to-date), S&P 500 membukukan lonjakan 22,6% secara point-to-point. Ini adalah catatan terbaik sejak 2013.

Ke depan, sepertinya prospek Wall Street masih cerah. Sejak 1950, S&P 500 menguat rata-rata 1,7% setiap tahunnya.

Akan tetapi, ada tantangan besar yang mesti diwaspadai. Salah satu faktor pengerek Wall Street tahun ini adalah gelontoran likuiditas dari bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed).

Untuk mengatasi dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega memutuskan untuk menambah likuiditas dengan membeli surat-surat berharga senilai US$ 120 miliar per bulan. Injeksi likuiditas in akrab disebut quantitative easing. Berkat likuiditas yang melimpah, tercipta mentalitas 'beli, beli, beli' di pasar termasuk di bursa saham.

Setelah lebih dari setahun quantitative easing berlangsung, kini perekonomian Negeri Paman Sam berangsur membaik. Tekanan inflasi pun mulai terasa, tanda pulihnya konsumsi dan daya beli masyarakat.

Oleh karena itu, pelaku pasar punya ekspektasi The Fed akan mulai mengurangi quantitative easing. Pengurangan quantitative easing ini biasa disebut tapering off.

Pasar memperkirakan tapering akan diputuskan pada rapat Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) pada 2-3 November 2021 waktu Washington DC. Ya, kemungkinan tapering akan diumumkan pekan ini.

Tapering akan membuat likuiditas tidak lagi berlimpah. "Ini tentu akan membuat pasar agak takut," ujar Anu Gaggar, Global Investment Strategist di Commonwealth Financial Network, seperti dikutip dari Reuters.

Halaman Selanjutnya --> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular