
Bulan Depan Ada yang Bikin Geger Dunia! RI Harus Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Oktober 2021. Harap maklum, Indonesia harus bersiap sekuat tenaga karena bulan depan ada peristiwa yang bisa mengguncang dunia.
RDG BI bulan ini berlangsung pada 18-19 Oktober 2021. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate bertahan di 3,5%.
Seluruh institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus sepakat bulat, tidak ada dissenting opinion.
Kali terakhir Gubernur Perry Warijyo dan kolega 'mengutak-atik' suku bunga acuan adalah pada Februari 2021. Kala itu, BI 7 Day Reverse Repo Rate dipangkas 25 basis poin (bps) menjadi 3,5%. Selepas itu, suku bunga acuan tidak lagi 'dimainkan'.
Kalau melihat dat terkini, sejatinya ekonomi Tanah Air masih membutuhkan 'rangsangan' dari berbagai sisi, termasuk kebijakan moneter. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada kuartal III-2021 selalu di bawah 50, yang menandakan masyarakat kurang percaya diri dalam menghadapi perekonomian saat ini hingga beberapa bulan mendatang.
Penjualan ritel juga selalu tumbuh negatif alias terkontraksi. IKK dan kontraksi penjualan ritel menjadi sinyal bahwa konsumsi rumah tangga masih lemah. Padahal konsumsi rumah tangga adalah penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB).
Kelesuan konsumsi rumah tangga ini bisa dibangkitkan dengan berbagai cara, salah satunya adalah suku bunga murah. Saat suku bunga rendah, diharapkan dunia usaha dan rumah tangga mau mengakses kredit perbankan untuk melakukan ekspansi. Nah, ekspansi ini yang nantinya bakal mengatrol pertumbuhan ekonomi.
Halaman Selanjutnya --> Indonesia Harus Tetap 'Seksi'
