Newsletter

Ada Ancaman dari Barat, Dolar AS Bisa Jadi "Bom Waktu"

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 September 2021 06:40
Dollar
Foto: Freepik

Wall Street yang berbervariasi tentunya bukan kabar yang bagus bagi pasar saham global. Sebab, bursa saham AS merupakan kiblat bursa saham dunia, ketika bervariasi maka menjadi indikasi sentimen pelaku pasar yang kurang bagus.

Bursa saham Asia termasuk IHSG bisa berfluktuasi lagi.

Apalagi, tidak kompaknya ketiga indeks utama di Wall Street terjadi akibat kenaikan yield Treasury tenor 10 tahun yang sempat mencapai 1,516%, tertinggi sejak 28 Juni lalu. Di akhir perdagangan, yield obligasi yang menjadi acuan ini berada di 1,4906%.

idr

Yield Treasury sudah naik dalam 3 hari beruntun dengan total 18,66 basis poin. Kenaikan yang cukup tajam dan berisiko membuat pasar SBN goyang pada hari ini.

Sementara itu posisi beli dolar AS kembali mengalami peningkatan tajam. Commodity Futures Trading Commision (CFTC) kemarin melaporkan posisi beli bersih (net long) dolar AS pada pekan yang berakhir 21 September melonjak menjadi US$ 14,26 miliar, dari pekan sebelumnya US$ 9,99 miliar.

Posisi net long dolar AS tersebut merupakan yang tertinggi sejak Maret 2020, ketika indeks dolar AS meroket tajam hingga nyaris mencapai level 103. Sementara saat ini, indeks dolar AS berada di kisaran 93. Belum ada lonjakan tajam untuk indeks yang merupakan tolak ukur kekuatan dolar AS.

Semakin tinggi, maka dolar AS semakin perkasa. Sehingga rupiah patut waspada jika posisi net long dolar AS terus menumpuk.

Patut dicatat posisi net long tersebut sebelum The Fed mengumumkan tapering akan segera dilakukan pada Kamis (23/9) dini hari lalu. Selain itu, The Fed juga merubah proyeksi kenaikan suku bunganya menjadi tahun depan, dibandingkan sebelumnya di 2023.

Dengan kondisi tersebut membuat ada kemungkinan posisi net long dolar AS semakin menumpuk dan menjadi "bom waktu" menunggu pemicu yang bisa membuatnya "meledak".

Pemicunya bisa muncul pada bulan November atau Desember, saat The Fed yang diprediksi akan mengumumkan waktu tapering. Jadi untuk saat ini masih aman, apalagi para elit The Fed masih banyak berbeda pendapat, khususnya terkait suku bunga.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari ini (2)

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular