
Ada Ancaman dari Barat, Dolar AS Bisa Jadi "Bom Waktu"

Kenaikan yield obligasi (Treasury) membuat bursa saham AS (Wall Street) bervariasi pada perdagangan Senin waktu setempat. Selain itu, perhatian juga kembali tertuju ke kemungkinan terjadinya shutdown atau penghentian layanan pemerintah AS.
Indeks Dow Jones sukses menguat 0,21% ke 34.869,37, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melemah 0,28% dan 0,52% ke 4.443,11 dan 14.969,97.
![]() |
Yield Treasury AS tenor 10 tahun kemarin melesat, sempat menyetuh level 1,5%. Kenaikan tajam tersebut membuat saham-saham sektor finansial menguat, tetapi yang lainnya mengalami tekanan.
Saham Goldman Sachs dan JPMorgan Chase masing-masing menguat 2%, dan membuat mereka menjadi salah satu yang terbaik di Dow Jones.
Investor juga memantau kemajuan penyelesaian pemasukan AS yang sudah tiris, dan harus diizinkan menaikkan tingkat utang jika tak ingin layanan publik terhenti (shutdown) karena tak ada sumber dana pembayaran gaji mereka.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada Minggu mengatakan bahwa proposal infrastruktur bipartisan (disponsori kedua partai di AS) senilai US$ 1 triliun bakal disahkan pekan ini. Kongres harus meloloskan anggaran tambahan akhir September untuk menghindari shutdown.
"Washington DC akan mulai menarik lebih banyak perhatian dalam beberapa pekan ke depan, karena perhitungan politik seputar proposal infrastruktur dan debat mengenai batas utang akan cenderung memicu pasar bergerak," tulis Tavis McCourt, perencana saham Raymond James, seperti dikutip CNBC International.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini