Newsletter

PPKM Diperpanjang Tapi Longgar, IHSG Terbang Hari Ini?

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
26 July 2021 06:35
New York Stock Exchange (NYSE)
Foto: REUTERS/Andrew Kelly

Di Amerika Serikat (AS) optimisme pasar kembali pulih. Semua indeks saham menguat pada penghujung perdagangan pekan lalu, di mana indeks Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq kompak mencetak rekor tertinggi baru.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 238,2 poin (+0,68%) ke 35.061,55 yang merupakan level tertinggi sepanjang masa dan mencetak reli tahun berjalan sebesar 14%. S&P 500 menguat 44,3 poin (+1,01%) ke 4.411,79. Nasdaq tumbuh 152,4 poin (+1,04%) ke 14.836,99.

Secara mingguan, Dow Jones menguat 1%, S&P 500 melesat 2%, sementara Nasdaq memimpin dengan reli 2,8% di tengah kenaikan kasus Covid-19 di berbagai negara yang memicu spekulasi bahwa saham teknologi bakal kembali diuntungkan dari pengetatan aktivitas publik.

"Kita menyaksikan selama di palung pandemi, saham teknologi dan laba bersih mereka meningkat pesat, jadi saya pikir banyak investor bakal kembali ke mata air tersebut, di tengah kenaikan kasus Covid," tutur Yung-Yu Ma, Kepala Perencana Investasi BMO Wealth Management, kepada CNBC International.

Reli terjadi setelah kekhawatiran seputar imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS kian pudar. Pada Jumat pekan lalu, imbal hasil surat utang pemerintah AS bertenor 10 tahun-yang menjadi acuan-pasar menguat 0,014% menjadi 1,281%, atau pulih dari kejatuhannya di level terendah 5 bulan yakni 1,13%, yang dicetak pekan sebelumnya.

Penurunan imbal hasil tersebut sempat memicu kecemasan pasar mengenai adanya risiko besar yang membayangi perekonomian Negara Adidaya tersebut, sehingga para investor memburu obligasi yang dikenal sebagai aset investasi minim risiko (safe haven). Ketika obligasi diburu, maka harganya menguat dan imbal hasilnya turun.

Kinerja positif emiten unggulan selama kuartal II-2021 juga menjadi penopang reli di pasar. Dengan nyaris seperempat konstituen indeks S&P 500 merilis laporan keuangannya, sebanyak 88% dari itu membukukan lonjakan kinerja yang terbaik sejak 2008, menurut pantauan FactSet.

Revinitif memperkitakan pertumbuhan laba bersih periode tersebut akan mencapai 76%, menjadi kinerja terbaik sejak 2009. Margin laba bersih mereka juga masih positif dan mengalahkan inflasi, dengan besaran rata-rata 12,8%, atau di atas rerata historinya, menurut S&P Global.

American Express melaporkan kinerja yang lebih baik dari ekspektasi, sehingga sahamnya melonjak 1,3%. Twitter dan Snap masing-masing melompat sebesar 3% dan 24% setelah membukukan laba bersih yang melampaui ekspektasi pasar.

(ags/ags)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular