Newsletter

Covid-19 Gawat! Kesehatan Darurat, Ekonomi Megap-megap...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 July 2021 05:59
Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Ilustrasi Bursa Saham AS (AP/Courtney Crow)

Beralih ke bursa saham AS, pasar kembali dibuka setelah sebelumnya libur memperingati Hari Kemerdekaan. Sayangnya, hari pertama perdagangan di Wall Street malah diwarnai warna merah.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 ditutup melemah masing-masing 0,6% dan 0,2%. Namun Nasdaq Composite masih mampu menguat 0,2% dan menyentuh titik tertinggi sepanjang sejarah.

Sepertinya investor melakukan aksi ambil untung (profit taking) karena bursa saham New York memang sudah menguat lumayam tajam. Sejak awal tahun (year-to-date/ytd), indeks S&P 500 melonjak 15,64% secara point-to-point.

Saham-saham perbankan jadi yang banyak dijual. Harga saham Wells Fargo anjlok 3,51%, Morgan Stanley terkoreksi 1,98%, Goldman Sachs ambles 1,15%, dan Bank of America terpangkas 2,62%.

"Pasar saham mengakhiri kuartal II-2021 dengan baik. Wajar kalau kemudian terjadi tekanan jual," ujar Alan Lancz, Presiden Alan B. Lancz & Associates yang berbasis di Ohio, seperti dikutip dari Reuters.

Selain itu, harga saham emiten asal China yang berguguran ikut membebani Wall Street. Harga saham Didi Global ambrol 19,57%, Alibaba Group berkurang 2,82%, dan JD.com minus 5,04%.

Pemerintah China memutuskan untuk menghapus aplikasi Didi setelah perusahaan tersebut melantai di bursa saham New York. Padahal Didi belum lama melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering) yang berhasil meraup dana US$ 4,4 miliar.

Pengguna lama masih bisa mengakses Didi, tetapi tidak buat yang baru mau memasang di ponsel mereka. Sebab Badan Siber China memerintahkan berbagai mobile app store untuk menghapus Didi dari daftar.

"Beberapa pemberitaan menyebut Didi sudah tahu beberapa bulan sebelumnya bahwa ini akan terjadi. So, investor pun mulai meragukan pengelolaan perusahaan mereka," tegas Sumeet Singh, Direktur Aequitas Research, seperti dikutip dari Reuters.

Halaman Selanjutnya --> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (1)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular