Newsletter

Sudah di Titik Nadir Tahun Ini, Mampukah IHSG Balik Arah?

Putra, CNBC Indonesia
24 May 2021 06:15
Infografis: Capai 14.300 Kasus, Korban Tewas Corona Jadi 305 Orang
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Sentimen perdagangan untuk pekan depan tentu saja masih serputar Covid-19 dimana para pelaku pasar masih akan memperhatikan perkembangan kasus corona teurtama di kawasan Asia dan di Indonesia dimana ada potensi dalam berberapa minggu kedepan terjadi lonjakan kasus nCov-19 di dalam negeri akibat arus balik pemudik pasca liburan Idul Fitri.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, jumlah pasien positif corona di negara-negara Asia Selatan dan Timur per 20 Mei 2021 mencapai 29.258.662 orang. Bertambah 298.324 orang dibandingkan sehari sebelumnya.

Malaysia mulai menjadi sorotan dunia. Pada Kamis pekan ini, 59 orang meninggal dunia akibat serangan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut. Ini adalah angka kematian harian tertinggi sejak virus corona mewabah di Negeri Harimau Malaya.

Kini total pasien positif corona di Malaysia adalah 492.302 orang. Di level Asia Tenggara, hanya lebih sedikit dari Indonesia dan Filipina. Dinamika ini membuat pemerintah Malaysia memberlakukan karantina wilayah (lockdown) yang dalam 'kearifan lokal' disebut Movement Control Order (MCO).

Tidak hanya Malaysia, Singapura dan Taiwan juga terpaksa memberlakukan lockdown karena lonjakan kasus corona.

Untuk pekan depan tak banyak rilis data makro penting yang mampu menggerakan pasar. Berberapa rilis yang perlu dipantau adalah iklim bisnis Jerman Ifo dimana pasar memprediksikan iklim bisnis Negara Bavaria akan mebaik dari posisi bulan sebelumnya di angka 96,8 menjadi 98,5.

Sedangkan di Amerika Serikat data yang akan dipantau pada hari Kamis (27/5/21) adalah orderan barang-barang tahan lama yang bisa menjadi salah satu tolak ukur apakah Paman Sam sudah bangkit perekonomianya atau belum. Konsensus meramalkan order barang tahan lama akan terjadi sedikit perbaikan dari posisi bulan Maret di angka 0,5% menjadi 0,7% di bulan April.

Tingkat keyakinan konsumen Jerman juga masih akan dipantau pasar dimana lagi-lagi diprediksikan adanya perbaikan IKK dari posisi bulan lalu diangka -.8,8 menjadi hanya -3.

Sedangkan dari dalam negeri Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia akan mengumumkan suku bunga acuan pada hari Selasa (25/5/21), konsensus pasar memprediksi Perry Warjiyo Dkk masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5% yang merupakan level terendah sepanjang sejarahnya.

(trp/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular