
Semesta Mendukung, IHSG Siap Terbang Hari Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali keluar dari level psikologis 6.000 pada perdagangan Rabu (21/4/2021). Indeks saham acuan bursa domestik itu ditutup dengan koreksi parah.
Posisi IHSG minus 0,75% dibanding kemarin dan sekarang ke 5.993. Nilai transaksi tercatat hanya sebesar Rp 7,59 triliun. Asing tercatat kabur sebesar Rp 578 miliar di pasar reguler.
Kasus baru corona global yang sempat berada di kisaran 350 ribu kasus baru per hari pada bulan Februari silam, kembali melesat. Saat ini rata-rata tujuh hari terakhir bertambah 628 ribu atau kenaikan hampir 2 kali lipat meski vaksinasi massal di seluruh belahan dunia sudah dilancarkan.
Meskipun demikian dari dalam negeri tidak semengerikan kasus global karena kasus Covid-19 Ibu Pertiwi semakin melandai. Di mana pada Februari silam kasus baru harian berada di angka 10 ribu sedangkan rata-rata penambahan kasus baru selama tujuh hari terakhir saat ini berada di angka 5,3 ribu saja atau turun hampir setengahnya.
Vaksinasi massal juga terus digulirkan dimana data terakhir sudah ada 10,9 juta masyarakat yang sudah divaksinasi paling tidak sekali, angka ini setara dengan 4,1% populasi. Sedangkan yang sudah 2 kali disuntik vaksin berada di kisaran 6 juta orang atau 2,2% populasi.
Selanjutnya nilai tukar rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (21/4/2021), bahkan menjadi yang terburuk di Asia. Padahal Selasa kemarin rupiah menjadi yang terbaik sekaligus membukukan penguatan 3 hari beruntun.
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan melemah tipis 0,03% di Rp 14.500/US$, kemudian semakin terdepresiasi hingga 0,31% ke Rp 14.540/US$. Di penutupan perdagangan posisi rupiah membaik, berada di level Rp 14.525/US$.
Sementara itu, harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) mayoritas kembali ditutup menguat pada perdagangan Rabu, seiring dari melonjaknya kasus virus corona (Covid-19) di global. Ini terutama di kawasan Asia seperti India dan Jepang yang membuat investor kembali memasang sikap aman pada hari ini.
Mayoritas SBN kembali ramai dikoleksi oleh investor, ditandai dengan penurunan imbal hasil (yield) di hampir seluruh tenor acuan SBN. Namun di SBN bertenor 1 tahun dan 10 tahun hari ini dilepas oleh investor dan mengalami pelemahan harga serta kenaikanyield.
Yield SBN bertenor 1 tahun dengan kode FR0061 kembali naik sebesar 0,5 basis poin (bp) ke level 3,914%. Sementara yield SBN seri FR0087 berjatuh tempo 10 tahun yang menjadi acuan obligasi negara juga naik sebesar 1,1 bp ke level 6,44%.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali sumringah pada penutupan perdagangan dini hari tadi setelah investor kembali memborong saham-saham yang diuntungkan dengan berputarnya kembali roda ekonomi, dan sementara melupakan faktor kenaikan angka Covid-19 global yang tentunya akan memperlambat laju perekonomian.
Optimisme di bursa pasar modal datang setelah perdagangan global kembali dibuka, selain itu Presiden AS Joe Biden akan membuka konvensi iklim global dan mengundang 40 petinggi negara secara virtual untuk mendiskusikan tentang pemotongan emisi global dan membahas bahaya pemanasan global.
Indeks Dow Hones berhasil naik 0,94% atau sebesar 316 poin. S&P 500 berhasil melesat 0,93% dan mendekati level tertinggi sepanjang masanya di angka 4.191,31, sedangkan indeks acuan Nasdaq berhasil terbang paling kencang dengan kenaikan 1,19%.
Saham-saham yang sembat ambruk kemarin karena kenaikan kasus Covid-19 kembali diborong oleh para investor. Saham-saham 'plesiran' seperti saham kapal pesiar memimpin kenaikan bursa AS meski kasus Corona di berberapa negara seperti Jepang dan India melesat dimana ini tentu saja akan memperlambat pemulihan ekonomi di sektor pariwisata.
Saham Norwegian Cruise Line loncat 10% setelah bank investasi ternama asal AS, Goldman Sachs merubah level sahamnya dari netral menjadi beli dan menyebutkan bahwa perusahaan kapal pesiar ini memiliki kapasitas pertumbuhan yang tinggi dan utang yang rendah dibanding perusahaan kapal pesiar lain.
Saham kapal pesiar lain seperti Carnival dan Royal Caribbean Cruises juga menyudahi hari dengan apresiasi masing-masing 6% dan 4%.
Rilis kinerja keuangan korporasi masih menghasilkan data yang campur aduk, sebagian bagus, sebagian buruk, dan sebagian membuat para investor takut.
Saham Netflix ambruk lebih dari 6% setelah perusahaan streaming tersebut jumlah pelanggan barunya tumbuh tak setinggi prediksi meski laba nya naik. Kenaikan pelanggan yang kecil ini membuat para investor takut saingan raksasanya seperti Disney sudah mulai menggerogoti Netflix.
Melesat kencangnya bursa Paman Sam tentu saja membawa semangat positif kepada bursa nasional yang akan ditransaksikan. Pemodal tanah air optimis bahwa di pagi hari bahwa kenaikan bursa acuan global ini akan mampu menyeberang samudra.
Selain itu Senat AS juga baru saja meloloskan aturan Endless Frontier Act. Di mana AS siap menginvestasikan US$ 100 miliar selama lima tahun ke depan untuk penelitian teknologi dasar dan teknologi canggih ditambah US$ 10 miliar untung membangun hub teknologi antar negara.
Meskipun demikian, tensi global terutama diantara dua negara terbesar di dunia AS dan China bisa kembali memanas setelah dua partai terbesar di senat AS, Demokrat dan Republik setuju untuk menurunkan aturan yang akan menekan Beijing mengenai masalah hak asasi manusia dan kompetisi ekonomi
Selanjutnya Bank Sentral Eropa (ECB) akan merilis kebijakan moneternya dan pada hari ini dan menjadi rilis yang dinanti-nanti oleh para investor. ECB disebut kemungkinan akan tetap menahan suku bunga di level yang rendah. ECB diekspektasikan akan mempertahankan era suku bunga rendah hingga 2023 atau paling tidak hingga pertengahan 2022.
Meskipun demikian yang dinanti oleh pelaku pasar tentunya adalah apakah ECB akan memutuskan untuk mengurangi perlahan pembelian aset atau tetap melanjutkanya untuk menyuntik likuiditas ke pasar.
Kontraksi ekonomi juga diekspektasikan akan banyak terjadi di negara-negara Uni-Eropa akan tetapi melihat reli mata uang Euro bulan ini, sepertinya investor tidak akan terlalu takut akan hal ini.
Memang investor di negara bagian Uni-Eropa sangat beriorentasi kepada masa depan. Sehingga meskipun kecepatan vaksinasi EU kalah jauh dibanding dengan AS dan Britania Raya, mereka mengangap di EU semakin banyak orang yang divaksin semakin baik, apalagi setelah pemerintah EU kembali memperbolehkan pengunaan vaksin Johnson & Johnson yang sempat geger karena menyebabkan peembekuan darah.
Berikut beberapa data ekonomi yang akan dirilis hari ini:
- Indeks Keyakinan Bisnis Perancis Periode Aprili 2021 (13:45 WIB)
- Indeks Keyakinan Bisnis Turki Periode April 2021 (14:00 WIB)
- Tingkat Pengangguran Meksiko Periode Maret 2021 (18:00 WIB)
- Keputusan RDG Bank Sentral Uni Eropa (18:45 WIB)
- Indeks Keyakinan Konsumen Uni Eropa Periode April 2021 (21:00 WIB)
Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp) Next Article Ampun Bang Jago! PPKM Diperpanjang, IHSG Mau ke Mana?