Wall Street Dibuka Variatif, Nasdaq Tertekan Saham Netflix

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
21 April 2021 21:00
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (21/4/2021), meski tipis di tengah koreksi saham-saham teknologi terutama Netflix.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 6,7 poin (+0,02%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 25 menit menjadi 113,4 poin (+0,34%) ke 33.934,7. S&P 500 naik 7,85 poin (+0,19 %) ke 4.142,79. Sebaliknya, Nasdaq melemah 4,2 poin (-0,03%) ke 13.782,08.

Saham penyedia hiburan streaming Netflix drop 8%, terkena aksi jual setelah membukukan hanya 1 juta pelanggan baru pada kuartal I-2021, atau jauh dari ekspektasi pelaku pasar yang berharap angka pelanggan baru bakal di atas 3 juta.

Saham Norwegian Cruise Line Holdings melesat 4% setelah Goldman Sachs menaikkan rekomendasi saham perusahaan pelayaran tersebut. Saham kapal pesiar lainnya yakni Royal Caribbean menguat 1%.

Saham United Airlines kembali terkoreksi setelah kemarin anjlok 8,5% karena mencetak rugi bersih pada kuartal I-2021, menjadi kerugian kuartalan yang kelima. Kerugian berpeluang bertambah karena pemerintah AS memasang status "jangan bepergian" terhadap 80% negara di dunia.

Pada Selasa Wall Street melemah menyusul kekhawatiran seputar kenaikan angka Covid-19 secara global. Indeks Dow Jones anjlok 250 poin menjadi kinerja harian terburuk sejak 23 Maret, sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq melemah masing-masing sebesar 0,7% dan 0,9%.

Indeks Cboe Volatility, atau yang sering disebut sebagai indeks kekhawatiran pasar naik 2 hari beruntun, mencapai level 19 setelah pekan lalu menyentuh level terendah dalam 14 bulan.

Sepanjang tahun berjalan, indeks Dow Jones dan S&P 500 masih melompat sebesar 10% setelah pada Jumat pekan lalu mencetak rekor tertinggi baru. Emiten AS mencetak kinerja solid tapi belum cukup untuk mendongkrak minat beli karena tingginya reli yang tercetak pada awal tahun.

"Ini merupakan musim keuangan yang sangat bagus, karena 90% konstituen indeks S&P 500 mencetak kinerja kuat, tapi bagi saham problemnya adalah kebanyakan berita bagus itu sudah priced in," tutur Edward Moya, analis pasar senior Oanda, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular