Newsletter

Wall Street "Kebakaran" tapi IHSG Punya Senjata Rahasia!

Putra, CNBC Indonesia
21 April 2021 06:29
Financial Markets Wall Street
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) tergelincir pada penutupan perdagangan dini hari tadi. Ini akibat meningkatnya kasus corona global yang menyebabkan investor cabut kembali dari saham-saham siklikal.

Indeks acuan Paman Sam Dow Jones terdepresiasi 0,75% dan S&P 500 juga ikut merah 0,68%. Sementara indeks Nasdaq yang memiliki konstituen saham-saham teknologi terkoreksi paling parah di angka 0,92%.

Setelah sebelumnya sempat mengabaikan sang pembawa bencana Covid-19 karena vaksinasi massal telah dimulai, para investor mulai kembali memfokuskan masalah ke virus dari Wuhan, China. Pasalnya tren lonjakan kasus kembali terjadi di seluruh dunia. 

Kasus baru corona global yang sempat berada di kisaran 350 ribu kasus baru perhari pada bulan Februari silam, kembali melesat dan saat ini rata-rata tujuh hari terakhir. Bahkan, bertambah 628 ribu atau naik hampir dua kali lipat meski vaksinasi massal di seluruh belahan bumi sudah dilancarkan.

Hal ini menyebabkan saham-saham energi akhirnya dilego investor karena para pemodal bertaruh industri transportasi global yang biasanya membantu menyokong industri energi masih belum akan pulih dalam waktu cepat. Ini tentu juga menyebabkan aksi jual di saham-saham maskapai penerbangan semacam Boeing, United Airlines, Southwest Airlines, Delta Air Lines, dan American Airlines.

Saham-saham finansial juga kembali berada di posisi bertahan setelah sektor ini terkena efek terkoreksinya imbal hasil obligasi AS di mana obligasi tenor 10 tahun yang diterbitkan AS yang biasanya menjadi acuan turun 38 basis poin menjadi 1,56%. Saham-saham teknologi yang biasanya diuntungkan dari koreksi obligasi juga ternyata gagal memanfaatkan momentum setelah investor masih menunggu rilis kinerja keuangan FAANG.

(trp/trp)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular