NEWSLETTER

Masa Iya IHSG Kalah Pamor dari "Anak Kemarin Sore" Bitcoin?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 April 2021 06:01
bitcoin
Foto: Bitcoin (REUTERS/Mark Blinch)

Wall Street sebagai kiblat bursa saham dunia yang bervariasi pada perdagangan kemarin tentunya kurang memberikan tenaga bagi bursa saham Asia pada perdagangan hari ini.
Apalagi ada sentimen negatif lagi dari IMF, yang membuat IHSG harus berjuang lebih keras untuk bisa kembali menguat.

Seperti disebutkan di halaman 1, IMF kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini menjadi 4,3%, dari sebelumnya 4,8%. Tetapi tidak hanya Indonesia, IMF juga menurunkan proyeksi PDB negara-negara Asia Tenggara yang disebut ASEAN-5.

IMF memperkirakan lima negara berkembang terbesar di Asia Tenggara secara kolektif tumbuh sebesar 4,9% pada tahun 2021, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,2%. Kelima ekonomi tersebut adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Selain itu, IHSG kini mendapat saingan dari "anak kemarin sore" dalam dunia investasi yakni bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Popularitas mata uang kripto semakin menanjak di dalam negeri.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan naiknya kepemilikan Bitcoin di Indonesia sejalan dengan tren yang terjadi di pasar global. Tercermin dari nilai transaksi hari ini saja mencapai Rp 131 miliar, nilai ini lebih tinggi jika dibanding dengan nilai transaksi tahun lalu.

Tren lainnya juga terlihat dari jumlah member yang hampir mencapai tiga juta orang, padahal tahun lalu baru dua juta orang.

"Tren kepemilikan Bitcoin di Indonesia hampir sama di market global. Bitcoin merupakan aset kripto yang populer bagi masyarakat Indonesia atau member Indodax. Hari ini, total volumenya mencapai Rp 131 miliar. Sepertinya tahun lalu hanya berkisar jauh di bawah itu," kata Oscar kepada CNBC Indonesia, Selasa (13/4/2021).

Ketika popularitas mata uang kripto menanjak, IHSG justru sedang menurun. Hal tersebut tercermin dari nilai transaksinya yang menurun drastis belakangan ini, di kisaran Rp 10 triliun per hari, padahal di bulan Januari lalu berada di kisaran Rp 20 triliun per hari.

Bitcoin CS kini semakin mendapat legitimasi di dunia investasi setelah Coinbase resmi melantai di bursa saham AS, bahkan disambut baik oleh pelaku pasar. Setelah Coinbase, marketplace kripto terbesar ke-empat, Kraken, juga berencana akan melantai pada tahun depan.

Kenaikan harga "gila-gilaan" bitcoin dan mata uang kripto lainnya membuat banyak pelaku pasar semakin tertarik menjadikanya investasi. Sepanjang tahun ini saja harga bitcoin sudah melesat lebih dari 115%. Ripple (XRP), lebih ngeri lagi dengan meroket 730%.

Bandingkan dengan indeks S&P 500 yang "hanya" menguat 10% sepanjang tahun ini, kemudian IHSG yang baru di kisaran 1%.

Tren meroketnya harga bitcoin diperkirakan masih belum akan terhenti. Bahkan, di akhir tahun ini diprediksi mencapai US$ 400.000/BTC, sementara harga saat ini di kisaran US$ 62.000/BTC. Artinya bitcoin dipredisi akan naik lebih dari 500% lagi.

Prediksi tersebut bukan diberikan oleh institusi "abal-abal", melainkan datang dari Bloomberg dalam dalam "Crypto Outlook" edisi April.

Sebelum Bloomberg, Citibank pada November lalu memproyeksikan harga bitcoin akan mencapai US$ 318.000/BTC di tahun ini.

Menurut Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa, Laksono Widodo, meskipun saat ini, Bitcoin belum dianggap sebagai instrumen finansial yang diakui oleh Bank Indonesia untuk dapat digunakan sebagai alat pembayaran atau sarana transaksi, BEI melihat perkembangan Bitcoin yang naik cukup pesat, menjadi kekhawatiran tersendiri.

"Secara pribadi, ada sedikit kekhawatiran dari saya terkait hal ini. Walau saya belum tahu secara pasti seberapa besar penetrasi bitcoin di Indonesia," kata Laksono kepada awak media.

Sementara itu, nilai tukar rupiah yang belum menguat dalam 5 hari terakhir berpeluang bangkit pada hari ini, sebab indeks dolar AS yang kembali nyungsep 0,23% ke 91,639, level terendah sejak 18 Maret.

Sehari sebelumnya indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini juga melemah 0,31%, sayangnya rupiah belum mampu menguat, dan berakhir stagnan kemarin.

Dengan tertekannya indeks dolar AS dalam 2 hari beruntun, tentunya ruang penguatan rupiah lebih besar lagi.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (2)

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular