Newsletter

Masa Iya IHSG Kalah Pamor dari "Anak Kemarin Sore" Bitcoin?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 April 2021 06:01
Emiten Wall Street. AP
Foto: Masih Dihantui Virus Corona, IHSG Merah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Bursa saham AS (Wall Street) berakhir variatif lagi pada perdagangan Rabu waktu setempat. Indeks S&P 500 yang mencatat rekor tertinggi di hari Selasa harus turun, sementara Nasdaq yang kedatangan "penghuni baru" malah merosot. Anjloknya saham-saham teknologi membuat kedua indeks tersebut berakhir di zona merah.

Indeks Dow Jones pada Selasa lalu berakhir melemah, tetapi kemarin mampu menguat 0,16% ke 33.730,89. Bahkan sebelumnya sempat melesat 200 poin dan menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks S&P 500 berakhir di 4.124,66, melemah 0,41%. Nasdaq anjlok 1% di 13.857,84.

Marketplace mata uang kripto, Coinbase, kemarin resmi melantai di Wall Street dan masuk ke indeks Nasdaq. Begitu perdagangan dibuka, harga saham Coinbase berada di US$ 381 per saham, kemudian melesat hingga US$ 429 per saham. Tetapi setelahnya, harganya malah berbalik dan berakhir di US$ 328,28 per saham.

Coinbase, berdiri sejak tahun 2012, dan menjadi marketplace kripto paling populer di Amerika Serikat. Coinbase kini memiliki 56 juta pengguna, naik dari akhir 2020 lalu sebanyak 43 juta, dan nyaris 2 kali lipat dari tahun 2019 sebanyak 32 juta pengguna.

Saham-saham teknologi berguguran pada perdagangan Rabu kemarin. Facebook dan Netflik turun masing-masing 2%, kemudian Amazon, Microsoft hingga Apple melemah setidaknya 1%.

Sementara itu saham-saham perbankan justru melesat, setelah melaporkan earning yang lebih baik dari ekspektasi pasar. Saham Goldman Sachs naik lebih dari 2%, kemudian Wells Fargo melesat 5,5%.

Meski demikian, kenaikan tersebut belum mampu membuat Wall Street menghijau.

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular