Newsletter

Paman Sam Kirim Kabar Gembira, Yakin Deh IHSG-Rupiah Perkasa!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
14 April 2021 06:13
vaksin Covid-19 Johnson & Johnson. AP/
Foto: vaksin Covid-19 Johnson & Johnson. AP/

Kabar vaksin Covid-19 kembali menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan. Sebelumnya muncul kabar bahwa vaksin di China tidak memiliki tingkat perlindungan yang tinggi terhadap virus Covid-19. Padahal, sekitar 60% vaksin yang dipakai pemerintah Indonesia dalam program vaksinasi saat ini merupakan produksi China.

Direktur Pusat Pengendalian Penyakit China Gao Fu mengakui bahwa efektivitas vaksin besutan Negeri Panda tersebut saat ini masih rendah, dan pihaknya menjajaki metode pencampuran vaksin untuk memperkuatnya.

"Tidak memiliki tingkat perlindungan yang sangat tinggi," tutur dia dalam konferensi pers pada Minggu malam waktu setempat, di Chengdu. Dia mengakui pihaknya secara resmi masih menjajaki kemungkinan penggunaan vaksin dengan metode berbeda, seperti eksperimen mRNA yang banyak digunakan di Negara Barat.

Kini, vaksin Johnson & Johnson (J&J), untuk sementara dihentikan penggunaannya di Amerika Serikat. Otoritas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA) meminta negara bagian AS untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin Covid-19 J&J, setelah enam orang di AS dilaporkan mengalami pembekuan darah langka.

Dalam rekomendasinya, FDA rekomendasi ini "demi kehati-hatian" usai melihat efek samping yang terjadi pada segelintir penerima yang tampaknya sangat jarang.

"Keamanan vaksin Covid-19 adalah prioritas utama pemerintah federal, dan kami menanggapi semua laporan masalah kesehatan setelah vaksinasi Covid-19 dengan sangat serius," tulis FDA bersama dengan Centers for Disease Control dan Prevention (CDC), seperti dikutip dari CNBC International, Selasa (13/4/2021).

"Orang yang telah menerima vaksin J&J yang mengalami sakit kepala parah, sakit perut, sakit kaki, atau sesak napas dalam waktu tiga minggu setelah vaksinasi harus menghubungi penyedia layanan kesehatan mereka," kata FDA dan CDC.

Kabar kurang bagus dari vaksin Covid-19 tersebut bisa mempengaruhi sentimen di pasar dalam negeri, apalagi saat ini tengah dibayangi risiko lonjakan kasus akibat fenomena mudik Lebaran, walaupun sudah dilarang Pemerintah.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cermati Sentimen Penggerak Pasar Hari Ini (3)

(pap/pap)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular