Newsletter

'Angin Surga' Berhembus, IHSG Hari Ini Bakal Happy Weekend?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
09 April 2021 06:16
Financial Markets Wall Street
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Sekarang mari menyeberang ke barat. Di bursa New York, tiga indeks saham acuannya kompak finish di zona hijau. Saham-saham sektor teknologi memimpin penguatan dengan Nasdaq Composite yang berhasil naik 1,03%. 

Dua indeks lainnya yaitu S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga ikut menghijau dengan penguatan masing-masing terapresiasi sebesar 0,42% dan 0,17%. Di awal-awal perdagangan Wall Street cenderung bergerak dengan volatilitas tinggi.

Sentimen di AS memang tengah campur aduk. Ada berita baiknya ada pula berita tak mengenakkannya. Dari yang buruk terlebih dahulu, data ketenagakerjaan AS yang dirilis belum lama ini bisa dibilang mengecewakan. 

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pengajuan klaim tunjangan pengangguran baru pada pekan lalu mencapai 744.000 unit. Ekonom dalam polling Dow Jones sebelumnya memperkirakan angkanya hanya sebesar 694.000.

"Lompatan klaim pengangguran mengecewakan tetapi tidak mengubah pandangan kami bahwa dalam beberapa bulan ke depan kita akan melihat hasil yang bagus karena ekonomi dibuka kian normal," tutur Jeff Buchbinder, perencana investasi saham LPL Financial, sebagaimana dikutip CNBC International.

Pernyataan Jeff bukan tanpa alasan. Pasalnya setelah membaca risalah rapat The Fed, bank sentral AS tersebut mengatakan bahwa program pembelian aset keuangan akan tetap dilanjutkan dengan laju yang sama. 

Jika bank sentral tetap mengikuti rencana awal, maka kurva imbal hasil (yield) antara surat utang pemerintah tenor panjang dan pendek akan kian berjauhan. Artinya, pasar kian yakin outlook ekonomi membaik dan angka pengangguran anjlok.

Sang ketua The Fed Jerome Powel menuturkan bahwa pemulihan ekonomi masih belum terjadi secara menyeluruh dan tak merata. Ketidakmerataan ini merupakan masalah yang serius, begitulah kira-kira pernyataan Powell di acara virtual IMF kemarin. 

Lebih lanjut Powell mengatakan bahwa kenaikan inflasi tidak akan membuat permasalahan yang serius dan kemungkinan terjadi dalam waktu singkat saja atau temporer. Ke depan The Fed akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dengan laju inflasi sasaran 2% dan menciptakan lapangan pekerjaan secara maksimal. 

(twg/twg)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular