
Tarik Ulur Stimulus AS? Moga-moga Lancar Pekan Ini Ya Bro

Pekan ini sentimen yang akan turut menggerakkan pasar keuangan global juga masih terkait yield surat utang pemerintah AS. Ketika yield terus mengalami kenaikan. Kemungkinan besar pasar keuangan masih akan bergerak dengan volatilitas tinggi.
Sentimen lain yang akan menjadi penggerak pasar adalah keputusan Senat AS untuk meloloskan bantuan fiskal jumbo senilai US$ 1,9 triliun yang diusulkan oleh Joe Biden.
Hasil pemungutan suara atas paket stimulus itu menunjukkan hasil 50-49, sebuah hasil dramatis mengingat Partai Republik mempertanyakan perluasan paket tersebut.
Setelah ini, Kongres yang dikuasai Partai Demokrat akan mengesahkan paket itu per Selasa (9/3/2021) waktu setempat. Setelah itu, pengesahan akan dikirimkan kepada Biden untuk ditandatangani sebelum batas waktu 14 Maret 2021 demi memperbarui program bantuan sebelumnya.
Sebagai gambaran, beleid itu meliputi bantuan langsung kepada masyarakat hingga US$ 1.400 (setara Rp 20,1 juta), bantuan pengangguran senilai US% 300 (setara Rp 4,3 juta), dan perluasan child tax kepada anak-anak selama satu tahun.
Paket itu juga berisi pendanaan distribusi dan pengujian vaksin Covid-19, bantuan ongkos sewa untuk rumah tangga yang kesulitan, dan biaya pembukaan sekolah tatap muka.
Persetujuan Senat menunjukkan inisiatif legislatif pertama Biden mendekati hasil. Di kala Partai Demokrat dan beberapa ekonom mengkritik ruang lingkup paket, Demokrat menyatakan diperlukan tindakan tegas demi percepatan pemulihan ekonomi.
Semakin mulusnya jalan stimulus bakal menjadi sentimen positif untuk aset-aset berisiko seperti saham. Namun di saat yang sama ada yang harus diwaspadai. Banjir likuiditas dan kebijakan makroekonomi yang akomodatif akan mendorong pemulihan ekonomi lebih cepat.
Ketika roda ekonomi sudah mulai pulih maka ada kemungkinan saham-saham teknologi bakal dilepas mengingat akan ada rotasi saham dari sektor yang diuntungkan kala pandemi ke sektor-sektor ekonomi dalam kondisi normal.
Pekan ini investor akan memantau data inflasi bulan Februari di AS dan China yang akan dirilis pada hari Rabu (10/3/21) serta di hari yang sama Australia akan merilis indeks keyakinan konsumen-nya.
Selanjutnya akhir pekan nanti bank sentral Eropa alias ECB akan melakukan pertemuan. Kepala ECB Christine Lagarde juga akan merilis ramalan kuartalan perekonomian ECB pada konfrensi pers setelah meeting. Masih dari Benua Biru, Uni-Eropa akan merilis data produksi industri bulan Januari yang diprediksikan akan terkontraksi.
(trp/trp)