Newsletter

Tarik Ulur Stimulus AS? Moga-moga Lancar Pekan Ini Ya Bro

Putra, CNBC Indonesia
08 March 2021 06:12
Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell  (AP Photo/Steven Senne)
Foto: Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Jerome Powell (AP Photo/Steven Senne)

Apresiasi IHSG sendiri sejatinya berbanding terbalik dari bursa saham acuan global, Wall Street. Indeks Dow Jones terpaksa terdepresiasi 0,12% sepekan terakhir, S&P 200 ambruk 1,53%, dan Indeks Nasdaq terjungkal 4,92%.

Meskipun pada perdagangan akhir pekan bursa Paman Sam berhasil bangkit, apresiasi tersebut tidak bisa menutup koreksi sepanjang minggu lalu.

Ambruknya bursa saham Paman Sam terjadi setelah kemunculan "hantu" yield Treasury AS. Di mana obligasi bertenor 10 tahun kembali naik imbal hasilnya, bahkan pekan lalu sempat nyaris menyentuh level 1,5% lagi.

Banyak analis melihat kenaikan yield Treasury masih akan tertahan di kisaran 1,5%, sebab jika terus menanjak, maka akan memicu kecemasan terjadi taper tantrum yang dapat memicu gejolak di pasar keuangan global.

"Yield sangat menentukan. Di kisaran 1,5%, yield obligasi bisa kompetitif dibandingkan dividend yield di pasar saham. Ingat, tidak ada risiko di obligasi, uang Anda kembali 100%," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel yang berbasis di Virginia (AS), seperti dikutip dari Reuters.

Terus menanjaknya yield Treasury yang dilatarbelakangi prospek pemulihan ekonomi dan kenaikan inflasi, membuat pasar keuangan global kembali dihantui oleh tapering (pengurangan program pembelian aset atau quantitative easing The Fed) yang dapat memicu taper tantrum.

"Jika pasar mulai percaya The Fed kehilangan kendali terhadap arah pasar obligasi, semua isu mengenai taper tantrum akan kembali muncul," kata Art Cahshin, direktur operasi di UBS, sebagaimana dilansir CNBC International, Jumat (26/2/2021).

Investor juga mulai mencermati adanya potensi inflasi yang tinggi di AS. Oleh karena itu mereka meminta kompensasi dengan kenaikan imbal hasil obligasinya. Ada pula kekhawatiran di pasar bahwa dengan inflasi yang tinggi bank sentral AS (The Fed) mulai akan melakukan pengetatan moneter dimulai dari tapering.

(trp/trp)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular