Newsletter

Neraca Dagang RI Diramal Surplus, Bagaimana Pasar Hari Ini?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
15 February 2021 06:03
aktivitas bongkar muat di Jakarta International Container Terminal (JICT)
Foto: Ilustrasi aktivitas bongkar muat di Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Untuk perdagangan hari ini, karena dua negara adidaya ekonomi (Amerika Serikat/AS dan China) sedang libur, di mana AS hari ini sedang memperingati dirgahayu kota Washington dan China masih libur panjang tahun baru Imlek.

Ada kemungkinan sentimen dari pasar saham kedua negara tersebut cenderung sepi. Namun pelaku pasar masih perlu mencermati sentimen lainnya.

Selain dari kedua negara adidaya ekonomi tersebut, beberapa sentimen juga perlu dicermati oleh pelaku pasar. Diantaranya adalah sentimen dari rilis data pembacaan awal pertumbuhan ekonomi di Jepang untuk periode kuartal keempat tahun 2020.

Trading Economics memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahap awal (belum final) disetahunkan Jepang pada kuartal IV 2020 yang tercermin pada produk domestic bruto (PDB) turun menjadi 9%.

Adapun secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ), diperkirakan PDB Jepang berada di level 2,2%.

Pembatasan sosial yang masih berlangsung di Negeri Sakura untuk menahan pandemi virus corona (Covid-19) membuat pendapatan perusahaan dan konsumsi rumah tangga anjlok.

Ekonomi terbesar ketiga di dunia ini diperkirakan akan kotraksi 5,0% secara tahunan pada kuartal I-2021, berdasarkan survei yang dilakukan 1-10 Februari, terhadap 37 ekonom. Angka ini kontraksi ini dua kali lipat lebih besar dari kontraksi sebesar 2,4% yang diproyeksikan bulan lalu.

Penurunan peringkat ini sebagian besar disebabkan oleh keputusan pemerintah pada bulan Januari untuk memberlakukan pembatasan baru guna memerangi lonjakan infeksi di Tokyo dan beberapa prefektur lainnya.

"Dengan keadaan darurat, belanja konsumen yang lemah terbukti menjadi penghambat utama pertumbuhan," kata kepala ekonom di Norinchukin Research Institute, Takeshi Minami.

"Ekonomi diperkirakan akan pulih pada kuartal kedua dan tumbuh setelahnya, tetapi dengan kecepatan yang moderat karena pandemi tetap menjadi risiko," ujarnya.

Analis memperkirakan ekonomi Jepang menyusut 5,3% pada tahun fiskal saat ini yang berakhir pada Maret sebelum berkembang naik 3,6% pada tahun berikutnya.

Sementara itu di dalam negeri, data ekonomi yang akan dirilis pada hari ini adalah data neraca perdagangan untuk periode Januari 2021.

Neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2021 diperkirakan masih membukukan surplus. Ekspor tumbuh tinggi sementara impor masih terkontraksi (tumbuh negatif)

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data perdagangan internasional Indonesia periode Januari 2021 pada pukul 11:00 WIB.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 14,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Sementara ekpsor diperkirakan tumbuh -2,4% YoY. Ini membuat neraca perdagangan mencatat surplus US$ 1,78 miliar.

InstitusiPertumbuhan Ekspor (%YoY)Pertumbuhan Impor (%YoY)Neraca Perdagangan (US$ Juta)
Bank Danamon12.790.171082
ING5.3-2.4422
Bank Mandiri16.73-0.061651.12
CIMB Niaga10-15.93000
Citi16.8-4.22.25
Mirae Asset2461780
BNI Sekuritas17.23-2.282050
BCA14.49-3.81880
Maybank Indonesia13.68-5.041947
MEDIAN14.49-2.41780

Dibandingkan Desember 2020, ekspor tumbuh sedikit melambat karena itu terjadi pertumbuhan 14,63%. Sedangkan impor Januari 2021 terkontraksi lebih dalam ketimbang bulan sebelumnya yang -0,47%. Surplus neraca perdagangan juga menipis dari US$ 2,1 miliar menjadi US$ 1,78 miliar.

(chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular